titikomapost.com, MAKASSAR – Direktur Jenderal Perhubungan Laut Ir. R. Agus H. Purnomo, MM didampingi Direktur lalu lintas laut, dan pemerintah daerah Makassar melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan isolasi apung terpadu (Isoter) yang dilakukan di atas kapal KM UMSINI di kota Makassar.
Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Dirjen Agus didampingi Walikota Makassar dan rombongan naik ke KM Umsini untuk meninjau langsung fasilitas yang ada serta melihat kondisi para pasien yang sementara menjalani isolasi di KM Umsini tersebut.
“Saya juga tentunya mengapresiasi kepada para khalayak yang turut mendukung pelaksanaan program tersebut,” kata Dirjen Agus dalam keterangannya, Rabu (11/8/21).
Agus juga menyebut setelah melihat langsung pelaksanaan penanganan pasien Covid 19 bahwa program ini rencananya akan dilaksanakan di daerah lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Mugen yang turut hadir mendampingi Dirjen Agus juga menyempatkan untuk berbincang langsung dengan pasien yang tengah menjalani isolasi di atas kapal guna mendengar langsung pendapat masyarakat.
“Alhamdulillah kami bisa naik kapal melihat situasi kondisi kapal. Kapalnya terlihat bersih dan rapih, petugasnya ramah dan juga memenuhi persyaratan, saya dan walikota berbincang bincang dengan pasien disana,” ujar Capt. Mugen.
Para pasien yang sempat disapa rombongan Dirjen Agus mengaku merasa senang dengan fasilitas yang disiapkan di atas kapal. Hal ini tentunya diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan para pasien covid-19 tersebut.
“Selama dirawat 5- 6 hari mereka senang tidak stres dan senang, Pemkot menyediakan isolasi apung bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Mugen, KM Umsini saat ini tengah menangani 98 pasien Covid-19 yang terdiri dari 61 laki-laki dan 37 pasien wanita. Adapun pasien yang sembuh per hari Selasa (10/8) sebanyak 43 pasien dan diperbolehkan pulang hari ini.
“Waktunya kepada masyarakat untuk memanfaatkan itu semua kapasitas kapal,” ucapnya.
Apa yang dilakukan Dirjen Perhubungan Laut, bersama pemerintah kota Makassar dan BUMN dalam hal ini PT.PELNI dengan membuat tempat isolasi pasien covid ini merupakan kolaborasi antar instansi terkait guna menekan jumlah penularan covid dan pemulihan di kota Makassar.
Sebagai informasi, tiap-tiap bed antar pasien isolasi mandiri telah diberikan sekat _(recovery capsule)_ dan terbagi atas empat deck dengan pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Sementara, untuk tenaga medis telah dipersiapkan sebanyak 64 tempat tidur dengan lokasi yang terpisah dari deck pasien isolasi mandiri. Jumlah tersebut sesuai dengan kebijakan 50% dari kapasitas kapal sehingga protokol kesehatan di atas kapal tetap terlaksana.
Beberapa fasilitas penunjang di kapal juga telah dipersiapkan guna mendukung pelaksanaan isolasi mandiri, seperti penyediaan kamera pengawas (CCTV) pada 31 titik di atas KM Umsini, poliklinik, jogging track. “Top deck” sebagai ruang terbuka di atas kapal juga dapat dimanfaatkan oleh pasien isolasi mandiri sebagai lokasi untuk berolahraga maupun berjemur.
Disamping itu, pengawasan dari Dirjen Hubla juga dilakukan oleh syahbandar Makassar bersama Pangkalan PLP Tanjung Perak dengan menggunakan boat dan kapal Patroli KN Chundamani P 116 yang kebetulan sedang dalam melaksanakan fungsi pengawasan perairan guma memastikan keselamat kapal selama masa isolasi apung berlangsung.
“Kebetulan kapal dalam pelaksanaan kegiatan rutin pulbaket dimana Makassar juga merupakan wilayah pengawasan kita sehingga sekalian bersinergi bersama syahbandar ikut dalam kegiatan pengawasan isoter tersebut,” terangnya.
“Pertama koordinasi sekalian bersinergi. Prinsipnyaa plp itu mensupport,” pungkas Mulyadi. (RG/hub)