titikomapost.com, SURABAYA – Kerasnya kritikan yang dilontarkan pemerhati dan praktisi transportasi laut, Bambang Haryo Soekartono (BHS) terhadap PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) atas keberadaan kapal-kapal BUMN tersebut yang diragukan kelaikannya bila ditempatkan salah satu dermaga istimewa (eksekutif) di salah satu lintasan penyeberangan tanah air, Merak-Bakauheni menimbulkan sebuah pertanyaan besar dengan armada lainya yang berada di lintasan lain, seperti wilayah pontianak.
“Kita tantang ASDP untuk uji coba atau audit semua kapal eksekutif dengan melibatkan Kemenhub, Badan Klasifikasi Indonesia, Gapasdap, MTI, YLKI, dan unsur-unsur independen lain,” tegas BHS, Senin (1/3/2021).
Masih segar dalam ingatan kita, salah satu armada kapal PT ASDP KMP Bili secara mendadak tiba-tiba miring lalu tenggelam saat sandar di dermaga Perigi Piai, Sabtu (20/2) lalu, masih menjadi teka-teki faktor penyebabnya. Apa terkait kelaikannya, kelalaian awak kapal atau faktor lain, itu masih menjadi penyelidikan pihak KNKT yang masih mendalami guna menemukan oenyebab tenggelamnya kapal tersebut.
“Kalo untuk penyebabnya kita tunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang, KNKT ya,” kata Corporate Secretary PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, beberapa waktu lalu.
Ironisnya, kejadian serupa juga dialami salah satu armada ASDP yang juga beroprasi di satu wilayah dengan KMP Bili yang masuk dalam naungan cabang Pontianak. Hal itu dibenarkan oleh pihak ASDP, namun perusahaan plat merah itu engan menyebut armada kapalnya yang tenggelam di tahun 2020 lalu.
Saat ditanya apakah kapal yang tenggelam tahun lalu ditempat yang sama, “ Bukan mas,” ujar Shelvy. Namun masih di cabang Pontianak,” Iyah,” imbuhnya.
Senada, GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang pontianak, Handoyo mengatakan, kecelakaan kapalnya di tahun lalu ditempat yang berbeda dengan yang baru dialami KMP Bili.
“Maaf pak baru respon, bukan tempat yang sama tapi berbeda..kapal juga berbeda,” tandasnya.
Saat disinggung perihal faktor kejadian tenggelamnya KMP Bili yang melayani trayek penyeberangan Tebas – kuala, Tebas – Seberang itu, Handoyo menolak memberi penjelasan karena pihaknya masih harus menunggu hasil investigasi yang dilakukan pihak terkait.
“Ijin bapak, menunggu hasil investigasi saja bapak, mohon maaf saya belum bisa menyampaikan,” jelasnya.
Begitu pula terkait kerugian yang timbul akibat kecelakaan kapal tersebut, dirinya juga belum mau bersuara.
“Pihak asuransi bapak yang lebih tahu,” ucap Handoyo.
Sementara itu, atas up date terkini kondisi kapal KMP Bili yang tenggelam di dermaga Perigi Piai Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (20/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB lalu, seperti yang diberitakan titikomapost.com sebelumnya, melalui GM PT. ASDP Cabang Pontianak saat dihubungi melalui pesan whatsapp belum memberi respon hingga berita ini diunggah. (RG/red)