Dukung Vaksinasi Covid-19 LaNyalla Ajak Masyarakat Tepis Hoax

31
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat kunjubgan di salah satu Rumah Sakit.

JAKARTA – Jika tidak ada aral melintang, vaksinasi Covid-19 akan mulai dilakukan di Indonesia pekan depan. Agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta masyarakat tidak mempercayai hoax yang banyak beredar di media sosial.

“Vaksinasi ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Langkah ini harus didukung, agar aktivitas kita bisa kembali normal,” katanya, Jumat (8/1/2021).

Apalagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), sambung LaNyalla, secara resmi telah menyampaikan bahwa vaksin ini halal dan suci. Sehingga sekarang tinggal menunggu hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari aspek kesehatan dan medisnya.

Hanya saja, LaNyalla menilai upaya pemerintah ini masih sedikit terhambat dengan banyak beredarnya hoax atau pemberitaan bohong seputar vaksin yang diproduksi Sinovac tersebut.

“Ada pro dan kontra mengenai vaksin ini. Yang kemudian berujung pada hoax mengenai vaksin Sinovac. Hal-hal seperti ini yang harus dilawan. Percayakan ke pemerintah agar kita bisa memutus Covid-19,” katanya.

Baca Juga  Keluarga Besar Tim Pemenangan BHS Siap Menangkan Pilkada Jatim, Surabaya dan Sidoarjo

Sejumlah hoax yang beredar di masyarakat antara lain menyebutkan jika vaksin bisa mengubah gen. Hoax lainnya menyebut vaksin yang akan disalurkan mengandung vero cell yang berasal dari ginjal monyet hijau afrika (African green monkey). Dan beberapa hoax lainnya di medsos.

Sementara Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi Covid-19, yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.

“Vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang ‘enggak-enggak’,” ujar Presiden.

Presiden mengatakan vaksinasi rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah oleh BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. (die/lnm)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE