Ironis, Hampir 1 Jam Terbujur Kaku Beralas Kardus Menunggu Ambulans Tak Kunjung Datang

121

SURABAYA – Diduga serangan jantung saat embarkasi di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya salah satu penumpang Km. Awu dengan tujuan Waingapu NTT meninggal dunia setelah sebelumnya tidak diijinkan nakhoda mengikuti pelayaran, pasalnya ditengarai dalam kondisi sakit yang tidak memungkinkan ikut dalam pelayaran kapal. Hal itu dibenarkan Kepala Cabang Pat Pelni Surabaya, Ridwan saat dikonfirmasi titikomapost.com, Jum’at (25/12/2020).

“Benar pak ada satu penumpang yang tidak diijinkan ikut berlayar oleh pihak kapal dikarena sakit sehingga diturunkan yang akhirnya meninggal,” terang Ridwan.

Jasad Yisep Billi (70) terbujur beralas kardus di derma Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak.

Diturunkannya penumpang atas nama Yosep Bili (70) yang beralamat jalan Simo Pomahan Baru RT.14 RW.03 Surabaya sebagai pemegang tiket Pelni klas ekonomi no. 109563200004555 yang rencananya mengikuti pelayaran kapal KM Awu dengan tujuan Waingapu Nusa Tenggara Timur itu dikuatkan dengan adanya berita acara penyerahan no. 12.24/BA/109/1/2020 dari kapal ke pihak Pelni Cabang Surabaya.

“Dalam keadaan sakit dan diperiksa petugas kesehatan kapal selanjutnya, penumpang tersebut diatas, tidak memungkinkan ikut berlayar diatas kapal dan diturunkan di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selanjutnya kami serahkan ke PT.Pelni cabang Surabaya untuk ditindak lanjuti,” terang Nakhoda KM Awu, Capt. Benny Andrian dalam berita acara yang ditandatanganinya, Kamis (24/12/2020).

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

Ironisnya, jasad korban hampir sekitar 45 menit terbujur kaku dipinggir dermaga sisi darat beralaskan alakadarnya selembar kardus dan ditutupi selimut bawaan penumpang tersebut tanpa ada perangkat alas matras seperti layaknya yang ada di ambulans atau ruang klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara.

“Memang ambulan tidak ada pak, maaf silahkan ke kantor KKP aja untuk lebih jelasnya. Kami ini relawan,” kata dua orang relawan di klinik KKP.

Akhirnya jasad laki-laki umur 70 tahun asal Simo pomahan, Surabaya itu diangkut menggunakan ambulan dibawa ke rumah sakit PHC setelah sempat menjadi tontonan banyak orang.

“Sudah kok mas, tak lama ambulans PHC datang,” ujar salah satu petugas yang beratribut Pelindo III.

Sementara, penyebab kematian hingga berita ini diturunkan belum diketahui sebab beberapa petugas baik yang ada di Posko Nataru maupun jajaran terminal GSN yang ada engan berkomentar. Namun dari surat keterangan hasil Rapid Test yang dikeluarkan  Klinik Medis BDS korban dinyatakan non reaktif Covid-19.  (RG)

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE