Sukses Diklat Tatap Muka Ditengah Pandemi Corona

94
Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Direktorat Kepelabuhanan, Capt. Yohsua P. S. I. Antonie. MM saat menutup Diklat Pandu laut dalam di Batam, Senin (24/8/2020).

BATAM – Upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Pandu laut dalam ( Deep Sea Pilotage ) untuk mengawal kapal-kapal dengan draft lebih dari 15 meter terus dilakukan khususnya guna menjaring pasar di selat Malaka dan selat Singapura yang masih terbuka luas. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyelenggarakan pelatihan pandu laut dalam dimana sudah angkatan ke empat kalinya dilaksanakan diklat dengan harapan dapat berkontribusi menunjang keselamatan pelayaran meski ditengah berjibaku dengan pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease).

Bahkan, diklat yang diselenggarakan selama 42 hari pada tahun 2020 ini telah dilaksanakan mulai tanggal 14 Juli s.d. 24 Agustus itu, pada hari ini resmi ditutup oleh Capt. Yohsua P. S.I. Anthonie, MM Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Direktorat Kepelabuhanan dengan penuh harap bagi 30 orang Pandu yang telah mengikutinya, pasalnya, juga sebagai persiapan untuk pelayanan di TSS Selat Sunda dan Selat Lombok . SDM Pandu laut dalam juga menjadi penting yang harus dipenuhi Indonesia sejalan dengan cita-cita menuju poros maritim dunia serta penerapan tol laut.

Baca Juga  Deviasikan Dua Kapal DLU Evakuasi Ribuan Peserta IFG Marathon Labuan Bajo

“Saya ingatkan, Pandu adalah cermin, muka dari bangsa ini dalam menghadapi kapal-kapal berbendera asing yang masuk ke Indonesia. Jadi itulah pandu sebagai cerminan bangsa, kalau bapak memberikan yang positif maka itulah cerminan bangsa yang diberikan dari pelayanan terhadap negara asing,” katanya dalam sambutan mewakili Direktur Kepelabuhanan Direktorat jenderal Perhubungan Laut, Senin (24/8/20200).

Sesuai dengan IMO Resolution A.960 dan Amanat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal, disebutkan bahwa Pemerintah sebagai Competent Pilotage Authority diwajibkan untuk menyelenggarakan Diklat Pandu guna memenuhi tingkat kecukupan tenaga pandu yang kompeten dan profesional serta menjunjung tinggi martabat bangsa dan NKRI.

“Tunjukkan profesionalisme jangan ikut budaya lama. Saya berharap, bapak-bapak angkatan 4 pandu laut dalam ini menjadi pandu yang profesional. Menjadi duta bangsa yang selalu menyuguhkan nilai-nilai yang positif,” tandas Capt. Yohsua.

Sedang sebagai peserta diklat pada kali ini berasal dari dua perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dengan komposisi peserta 20 orang dari PT Pelindo III (Persero) dan 10 orang dari PT Pelindo I (Persero) yang mengikuti pola pembelajaran teori bertempat di Kampus I Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Bogor, sedang untuk prtik dilakukan di perairan Batam selama sembilan hari dari tanggal 16 s.d 24 Agustus 2020.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Nantinya jika peserta berhasil menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Pandu Laut dalam ini para peserta dapat berkontribusi dalam pelaksanaan pemanduan laut dalam secara umum dan khususnya untuk pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura, serta pelayanan pemanduan di Selat Sunda,” seperti yang telah disampaikan Direktur Kepelabuhanan, Subagiyo saat membuka diklat Pandu laut dalam.

Sementara itu, salah satu peserta diklat, Capt. Joko Priyono, M.Mar dari PT Pelindo III (Persero) mengaku, meski diklat berjalan dalam masa pandemi Covid-19 namun dengan tatacara protokol kesehatan yang diterapkan oleh penyelenggara, seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dari teori hingga praktik, dan sesuai yang diharapkan nantinya dapat melakukan pemanduan sebagai Pandu laut dalam (Deep Sea Pilotage).

“Diklat pandu laut dalam dilaksanakan dengan protokol Covid yang ketat,” ujarnya.

Joko menambahkan, penyelenggara menyiapkan tempat diklat dengan sangat baik, bahkan, seluruh siswa yang berjumlah 30 orang selama mengikuti diklat selalu dalam pantauan terkait kesehatannya dengan jalan setiap dua minggu sekali dilakukan test swab.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Siswa menjalani diklat dengan disiplin sehingga 30 orang tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan serius selama Diklat,” akunya. (RG/Petruk)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE