Lounching GIS KSOP Gresik Permudah Pengawasan Terminal

161
Kepala KSOP Kelas III Gresik R. Totok Mukarto saat di ruang kontrol Giri Indra Samudera (GIS) sesaat setelah di Lounching oleh Dirjen Hubla, R. Agus H Poernomo, Rabu (24/6/2020).

GRESIK – Tingkatkan sistem pengawasan kegiatan diseluruh terminal yang ada baik di area BUP Pelindo III (Persero) dan TUKS, KSOP Kelas II Gresik Lounching Giri Indra Samudera (GIS) sistem berbasis Information Technology (IT) yang mengintegrasikan CCTV terminal ke pusat kendali di kantor KSOP yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungam Laut, Ir.R. Agus H Poernomo melalui sambungan virtual jarak jauh yang dihadiri seluruh stakeholder di lingkungan pelabuhan Gresik.

“Dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim, progrm GIS diluncurkan,” ucap Dirjen Agus saat melounching pengawasan terminal secara digital yang disebut Giri Indra Samudera (GIS) dari Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Tampak dilayar monitor Dirjen Hubla, R. Agus H Poernomo saat melounching GIS KSOP Gresik secara sambungan jarak jauh dari Jakarta.

Dengan sistem pengawasan GIS ini, lanjut Agus, sudahlah tepat dilakukan oleh KSOP Gresik dalam melakukan pengawasan, apalagi dimasa corona ini karena tidak mungkin kita menempatkan personil untuk hari-hari berada di area di masing-masing terminal sehingga perlu hadirnya sistem berbasis teknologi IT. Ide ini adalah ide yang tepat sekali pada tahun ini dilaksanakan program GIS yang kita louncing pada hari ini. Ini akan sangat bermanfaat bagi temen-teman yang ada di Gresik, syukur-syukur nanti akan bisa dilakukan di seluruh Jawa Timur sehingga dengan sistem yang ada akan tahu kondisi masing-masing pelabuhan secara online.

“Ini kalau juga bisa dikonekkan dengan pusat sehingga kalau bapak menteri ingin melihat pelabuhan dimana langsung bisa dilihat. Bayangkan kalau ini dikembangkan diseluruh Indonesia, sangat efektif bisa real time,” terangnya.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

Dalam sambutannya, Dirjen Agus juga mengingatkan semua jajarannya untuk mematuhi protokol kesehatan selama masa pendemi Covid-19 ini.

“Kita memasuki New Normal, ayo kita dukung seluruh aktivitas kegiatan sosial masyarakat supaya perekonomian bergulir, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ajak Agus.

Terpisah, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik , R. Totok Mukarto mengatakan,  dengan melihat banyak nya Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) diwilayah kerja Kantor KSOP Kelas II Gresik, serta minimnya sumber daya manusia yang ada, kami mengambil langkah untuk melakukan terobosan guna memaksimalkan pengawasan kegiatan kepelabuhan pada masing-masing terminal tersebut guna pelayanan yang lebih baik di era industry 4.0 ini dengan berbasis Information Technology (IT).

“Trobosan GIS ini sangat tepat sehingga kami membuat pelayanan dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada TUKS dan BUP melalui CCTV yang terintergrasi pada sebuah ruang kontrol di Kantor KSOP Gresik,” katanya.

Menurut Totok Mukarto, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
KP.509/DJPL/2020 tanggal 19 Juni 2020 tentang Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Kegiatan Kepelabuhanan Berbasis Sistem Informasi Geografis di Pelabuhan Gresik terdapat 4 TUKS dan 3 BUP yang dijadikan Pilot Project, yang nantinya sesegera mungkin akan disusul dengan yang lain, yaitu:
1. PT. Wilmar Nabati Indonesia
2. PT. Petrokimia Gresik
3. PT. Smelting
4. PT. Karya Indah Alam Sejahtera
5. PT. Pelindo III Cabang Gresik
6. PT. Siam Maspion Terminal
7. PT. Berlian Manyar sejahtera

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Dari launching pada hari ini kami mengharapkan kedepan tidak hanya terbatas
pada TUKS dan BUP yang dijadikan pilot project akan tetapi secara keseluruhan
TUKS dan BUP pada DLKr dan DLKp diwilayah kerja Kantor KSOP Kelas II Gresik
dan sistem ini dapat diberlakukan secara nasional serta terintegrasi dengan
sistem pelayanan yang sudah ada seperti INAPORT sehingga pelayanan yang
kami jalankan betul betul mengikuti perkembangan yang lebih efisien dan efektif
serta sistem ini menjadikan pelayanan yang tepat guna, dan mudah mudah pelabuhan Gresik menjadi Bandar Agung,” tandasnya.

Ditempat yang sama, CEO PT Pelindo III (Persero) Regional Jawa Timur, Onny Djayus mengatakan, sistem GIS yang dibangun oleh KSOP Gresik ini tentu akan sangat mendukung terhadap pengawasan terhadap kinerja bongkar muat barang, kapal sehingga bisa melihat kondisi riel dermaga atas seluruh kegiatannya.

“Intinya, dengan GIS akan tahu kondisi lapangan sehingga jangan sampai ada kapal sandar tapi tidak berkegiatan sehingga dengan sistem ini akan mudah melakukan pengawasannhya oleh KSOP,” ucapnya.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

Dengan melalui sistem GIS itu juga akan mendukung kecepatan KSOP Gresik dapat bergerak bila ada kondisi yang tidak diinginkan di pelabuhan.

“Pelindo tentu akan ikut mendukung apa yang dilakukan KSOP,” tandas Onny.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), Daru Wicaksono Julianto mengaku, dengan adanya sistem GIS yang di lounching oleh KSOP Gresik ini akan sangat banyak membantu dalam fungsi pengawasanya terhadap terminal khususnya di BMS sehingga apa yang menjadi kendala di lapangan akan cepat direspon .

“Ini merupakan sebuah peningkatan pelayanan dari KSOP terhadap sistem pengawasan demi kelancaran kegiatan bongkar muat di terminal,” ujarnhya.

Sebenarnya, Daru menambahkan, sistem IT pengawasan yang dibangun GIS ini adalah mengintegrasikan sistem pengawasan melalui CCTV yang sudah ada di terminal BMS dengan pusat kendali di KSOP Gresik .

“Di terminal kami sudah ada CCTV untuk kontrol, dan dengan sistem GIS ini tinggal di konekkan,” pungkasnya. (RG)

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE