SURABAYA – Terpanggil, ribuan pegawai Jasa Raharja seluruh Indonesia mengumpulkan donasi yang kemudian disalurkan sebagai sumbangan secara serentak seperti yang dilakukan cabang Jawa Timur menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berupa Alat Pelindung Diri (APD) di Gedung Grahadi yang juga menjadi Posko Covid-19 BPBD, Rabu (20/5/2020).
Kepala Bagian Pelayanan Jasa Raharja Cabang Jatim Dicky Syiwa Permadi, S.E, AAAI-K mengatakan, pemberian bantuan APD ini berwujud berbagai alat kesehatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia yang merupakan sumbangan dari seluruh pegawai Jasa Raharja.
“Kami peduli karena begitu tingginya pandemik Covid-19 ini. Untuk itu kami ingin masyarakat juga diberikan ketenangan, dan kita harus selalu yakin bahwa kita siap, ini bisa kita lalui bersama,” kata Dicky sesaat setelah penyerahan bantuan di teras Gedung Grahadi, Rabu (20/5/2020).
Bantuan PT Jasa Raharja cabang Jatim berupa alat APD diterima oleh Palaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono.
“Pertama saya ucapkan terima kasih kepada PT Jasa Raharja, terutama untuk karyawan karyawatinya, yang sudah menyumbang alat-alat medis,” ujar Suban.
Suban memaparkan di Jatim terdapat 350 Rumah Sakit. Sedangkan yang menjadi Rumah Sakit Rujukan untuk penanganan Covid-19 sebanyak 99. Sampai saat ini, Pemprov telah menyerahkan bantuan alat medis kepada RS rujukan sebanyak lima kali. Bantuan ada yang dari pusat, dari lembaga, instansi dan masyarakat, untuk membantu APD maupun alat medis maupun sembako.
“Bahkan tak hanya di Jatim, bantuan berupa sembako juga diserahkan hingga ke luar provinsi, untuk warga Jatim yang terkena dampak Covid-19 di Jabotabek.
Sedang, bentuk bantuan yang diberikan Jasa Raharja Jatim berupa:
Baju hazmat sebanyak 55 pcs,
Face shield 52 pcs,
Hanscoone atau sarung tangan lateks sebanyak 40 box, dan
Masker sebanyak 50 box.
Lain dari itu, Dicky menambahkan, seputar klaim santunan asuransi kecelakaan selama wabah pandemi Covid-19 berlangsung. Dengan semakin terbatasnya kegiatan masyarakat berupa imbauan di rumah dan diterapkannya PSBB, angka kecelakaan menurun drastis dan berpengaruh terhadap berapa besaran klaim asuransi.
“Total klaim dari Januari hingga Mei ini kurang lebih Rp8 miliar. Mobilitas masyarakat memang berkurang dan kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran Pemerintah supaya di rumah saja,” pungkas Dicky. (RG)