SURABAYA – Ditengah menghadapi keterpurukan akibat pembatasan muatan kapal dan peniadaan mudik lebaran, PT Dharma Lautan Utama (DLU) masih mampu berbuat lebih untuk membantu pemerintah tanggulangi penyebaran virus Covid-19 melalui angkutan laut dan penyeberangan dengan melaksanakan protokol kesehatan disemua armada dan seluruh cabang serta kantor pusat. Bahkan itu sudah dilakukan dari awal pemerintah menyatakan pandemi untuk wabah Corona.
Direktur Utama (Dirut) PT Dharma Lautan Utama (PT DLU), Erwin H Poedjono mengatakan, manajemen yang digawanginya merespon cepat atas musibah yang dihadapi bangsa ini dari keganasan Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan virus tersebut yang dimulai dari memprotek seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada baik di darat maupun di kapal dengan menjaga imunitas dan melengkapi alat pelindung diri (APD) seperti yang di standarkan oleh pemerintah.
“Setiap SDM DLU diberikan vitamin untuk menjaga imunnya selain dilengkapi APD. Bahkan perusahaan mewajibkan seluruh pegawai minum-minuman yang telah disediakan baik jamu maupun jus secara rutin di absen, dan mewajibkan berjemur setiap pukul 10.00 selama 15 menit sebelum melakukan aktivitas kerja,” terang Erwin kepada wartawan, Jum’at (22/5/2020) siang.
Menurut Erwin, kebijakan itu diambil manajemen PT Dharma Lautan Utama (DLU) sebagai upaya pencegahan hingga memutus penyebaran virus Covid-19 di lingkungannya. Bahkan, langkah serius dari perusahaan pelayaran pribumi itu penuh dengan inovasi yang melebihi dari protokol covid-19 yang belum tentu dilakukan oleh perusahaan pelayaran lain, seperti selain mewajibkan berjemur seluruh pegawai dibiasakan untuk olah gerak sedikitnya jalan kaki hingga lari-lari kecil mengitari lingkungan kantor diseluruh cabang yang ada, dan sudah barang tentu kantor pusatnya juga memberikan contoh budaya itu semasa penanganan virus corona ini.
“Selain itu, Penyemprotan desinfektan seluruh ruangan, Tamu/karyawan melakukan prosedur pemeriksaan suhu tubuh, Cuci tangan dan melewati chamber disinfektan, Disediakan alat rapid test baik untuk karyawan darat maupun kapal, Banner diruang tunggu tentang protokol dan antisipasi COVID-19 oleh PT DLU, Safety News tentang COVID-19, dan Pemberlakuan jarak dan physical distancing, serta wajib menggunakan masker,” urainya.
Sedang untuk seluruh kantor cabang, lanjut Erwin, dilakukan serupa dengan apa yang ada di kantor pusat serta ada penambahan beberapa hal. Seluruh karyawan berjemur setiap pukul 10.00 selama 15 menit, Karyawan minum suplemen (ramuan tradisional, jus buah, vitamin C dan E) dan dilakukan absen, Penyemprotan disinfektan seluruh ruangan, Pelanggan/karyawan melakukan prosedur pemeriksaan suhu tubuh, Cuci tangan dan melewati chamber desinfektan, petugas pelayanan menggunakan masker dan face shield, melakukan physical distancing dengan memberi jarak kursi ruang tunggu, Mengatur jarak antrian, Banner diruang tunggu tentang protokol dan antisipasi COVID-19 oleh PT DLU, Pemutaran video tentang kesiapan PT DLU dalam menghadapi COVID-19, Safety News tentang COVID-19, Di kantor cabang disediakan baju APD hazmat dan alat Rapid test, Kesiapan ambulance milik PT DLU, Terminal Penumpang , Petugas pelayanan menggunakan masker dan face shield, Melakukan physical distancing dengan memberi jarak antrian, Pemberian hand sanitizer di counter check in, Pemutaran video tentang kesiapan PT DLU dalam menghadapi COVID-19, Banner diruang tunggu tentang protokol dan antisipasi COVID-19 oleh PT DLU, Pemeriksaan Kesehatan oleh tim medis, Pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer bagi pengemudi kendaraan.
“Kesemuanya yang dilakukan semata-mata untuk menjaga aset perusahaan, dan lebih dini mencegah penyebaran covid-19 itu sendiri,” tandas Erwin.
Begitu juga di kapal, Erwin mengaku telah melakukan langkah-langkah guna menjamin para penggunajasanya aman selama dalam pelayaran hingga tiba di tempat tujuan dengan gerakan yaitu, Seluruh ABK dengan mengajak pelanggan berjemur setiap pukul 10.00 selama 15 menit, ABK Minum suplemen (minuman tradisional, jus buah, vitamin C dan E), Pemberian paket welcome berupa minuman tradisional bagi pengemudi kendaraan, Penyemprotan disinfektan seluruh ruangan kapal, Penyediaan ruang isolasi khusus diatas kapal jika sewaktu-waktu ada pelanggan yang terdapat indikasi dan gejala COVID-19, Penyediaan baju APD Hazmat bagi ABK, Petugas pelayanan menggunakan masker dan face shield, Seluruh petugas memasak (koki) menggunakan masker dan sarung tangan dalam menyiapkan masakan untuk pelanggan, Petugas melakukan prosedur pemeriksaan suhu tubuh, dan pemberian hand sanitizer kepada pelanggan yang masuk kapal, dan juga telah disediakan tempat cuci tangan saat akan embarkasi, Memperbanyak tempat cuci tangan dan sabun antiseptik diatas kapal, Melakukan physical distancing dengan memberi jarak duduk di kursi.
“Ditambah lagi dengan pemutaran video tentang kesiapan PT DLU dalam menghadapi COVID-19 dan video keselamatan, Banner tentang protokol dan antisipasi COVID-19 oleh PT DLU, Safety News tentang COVID-19, Adanya tenaga medis yang siap melakukan pemeriksaan gejala awal COVID-19,” tegasnya.
“Dipastikan bahwa transportasi itu sendiri aman karena sudah dilakukan protokol kesehatan pencegahan covid-19,” imbuhnya
Tak tanggung-tanggung, Erwin menyebut, dengan adanya kejadian disalah satu kapalnya KM Kirana III yang menimpa anak buah kapal (ABK) dinyatakan rekatif setelah dilakukan test mandiri oleh perusahaan, manajemen mengambil langkah tidak meliburkan crew kapal selama masa pandemi ini yang sudah barang tentu perusahaan memberi kompensasi pada mereka.
“Kejadian yang menimpa ABK itu bisa saja dari luar saat mereka mendapatkan hak libur turun kapal sehingga saat ini sudah dilakukan seluruh crew kapal tetap stand by diatas kapal,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur yang sekaligus sebagai Dewan Penasehat PT DLU Bambang Haryo Soekartono menyebut, transportasi laut merupakan moda yang tak sekadar sebagai angkutan orang dan barang. Melainkan bagian dari pembangunan infrastruktur. Alasannya, selain memiliki keunikan, moda transportasi laut ini sangat berbeda dengan angkutan lainnya.
“Tidak bisa disamakan. Karena, moda transportasi laut, apalagi angkutan penyeberangan memiliki beban tanggung jawab yang tinggi dibanding sarana transportasi sejenis,” kata BHS, sapaan akrabnya.
Moda ini, lanjut BHS, sangat strategis sebagai penunjang distribusi orang dan barang di seluruh kepulauan nusantara. Karenanya, transportasi laut yang berbeda dengan transportasi darat ini tidak boleh terputus perannya.
“Maka dari itu tidak boleh terganggu. Ibarat jembatan, jika ada yang mengganggu lintasannya, gangguan itu yang mestinya disingkirkan. Bukan jembatannya yang diputus,” tuturnya.
Menyinggung peran PT DLU dalam pencegahan wabah Coronavirus Disease (Covid-19), Bambang menandaskan, perusahaan pelayaran swasta nasional ini jauh lebih melakukan protek membantu pemerintah memerangi pandemi. PT DLU telah menyiapkan diri dalam menghadapi Covid-19, seperti memastikan penguatan sumber daya manusia (SDM) harus sehat dan tersuplai asupan multivitaminnya.
“Pertama adalah kru kapal wajib periksa rutin. Karena, SDM harus sehat dan multivitamin C dan E tetap terjaga, termasuk keberadaan kantor, kami jaga kebersihannya,” urai Bambang.
Ia juga mengungkapkan, mulai kantor pusat hingga seluruh cabang bisa dipastikan SDM-nya tidak ada yang terinfeksi Covid-19. Dari sisi kapal, kru dan penumpang diberi jamu Covid-19 yang terdiri dari minuman racikan jahe, kunir dan sirih, sekaligus penyediaan 500 pasang APD.
“Kalau untuk peristiwa di KM Kirana III, dari 7 kru, 4 di antaranya dinyatakan sembuh. Sedangkan, 3 tinggal menunggu hasil swab,” tuturnya.
Demi menjaga keberlangsungan upaya pencegahan Covid-19 tetap terkendali, manajemen PT DLU telah mengeluarkan aturan. Kebijakan untuk tidak meliburkan kru tersebut dibuat agar kesehatan keluarga tetap terlindungi dari infeksi virus Corona.
“Sudah sejak seminggu lalu kami terapkan,” katanya. (RG)