SURABAYA – Upaya pemerintah memutus penyebaran Corona (Covid-19) diberbagai lingkugan getol dilakukan demi mengurangi jumlah korban keganasan virus tersebut di Tanah air. Anjuran untuk terapkan physical distancing atau jarak fisik sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona lebih luas nampaknya belum terindahkan.
Daru seorang warga Surabaya sedikit prihatin dengan apa yang terjadi di lingkungan pengurusan SIM di Satpas Colombo. Pasalnya, saat tahapan untuk pengurusan surat ijin mengendarai tersebut masih terjadi antrian panjang yang memicu terjadi jubelan orang seakan acuhkan keharusan physical distancing tersebut.
“Ini lho mo nitip lapor aja, pembuatan SIM kok nasih tetap berjubel untuk psikotes, tiap pagi di deket colombo,” katanya kepada titikomapost.com yang mengaku kerap melihat saat melintas.
Menurut Daru, apa tidak, sebaiknya selama pandemi covid ini dikasih kebijakan yang tidak perlu sampai dengan terjadi antrian hingga mengumpulkan orang guna mematuhi anjuran pemerintah mengurangi gerombolaan dengan menjaga jarak satu sama lain dimanapun tempat.
“Nitip saran sebagai warga yang peduli,” ucapnya.
Sementara itu, Kompol Teddy Candra S.I.K Kasatlantas Polrestabes Surabaya saat dikonfirmasi mengatakan, apa yang dilihat warga itu terkiat adanya gerombolan orang yang berjubel antri saat lakukan psikotes itu terpisah dari lingkungan satpas colombo.
“Itu di psikologi ya mas? Bukan bagian dari satpas kolombo … terimakasih infonya … kami tinjut sampaikan kesana,” ujarnya kepada titikomapost.com melalui whatsapp, Jum’at (17/4/2020).
“Silahkan konfirmasinya ke psikologi,” imbuhnya.
Sebelumnya, pelayanan pengurusan SIM di Satpas Colombo kembali dibuka untuk umum, setelah sempat ditutup sementara beberapa waktu lalu. Untuk pencegahan wabah covid-19, polisi memberlakukan protokoler kesehatan.
Selain penerapan protokoler kesehatan, polisi juga membatasi waktu pengurusan SIM di Satpas Colombo. Sedangkan pelayanan SIM keliling dan di mal pelayanan publik ditutup untuk sementara.
Dalam pelayanan SIM di Satpas Colombo, protokoler kesehataan tetap diperlakukan sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19. Salah satunya menerapkan social distancing.
“Yang pertama kami sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Ditempatkan dua petugas kesehatan di Satpas Colombo. Kemudian langkah yang diambil setiap hari pelayanan publik di Satpas ruangan-ruangan akan disemprot disinfektan,” tutur Teddy beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, pihaknya juga menerapkan social distancing atau mengatur jarak antrean pemohon SIM mulai dari depan hingga ruang tunggu minimal satu meter. Kemudian pengunjung harus melewati bilik sterilisasi otomatis mencuci tangan, deteksi suhu tubu dengan thermal gun dan keluar akan dilakukan penyemprotan disinfektan lagi.
“Kemudian saat ujian terori peralatan kita semprot dulu, lalu kita bersihkan.Waktu ujian praktek juga gagang motor dan persneling serta setir kita semprot dulu secara bergantian dan kita bersihkan juga. SOP protokoler sudah kita matangkan atau lakukan,” tandas Teddy. (RG/DC)