BATULICIN – Keberangkatan pelayaran kapal KM Dharma Ferry 3 dari pelabuhan Kotabaru-Batulicin tujuan pelabuhan Makassar merupakan kapal perdana yang menggunakan layanan on line sistem INAPORTNET dari kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin (KB-BL) dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) nomor. SPB.IDKBU.0320.0000001 tertanggal 2 Maret 2020 pukul 12.38.53 WITA.
KM Dharma Ferry kapal jenis Roll On – Roll Off (RORO) milik perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) dengan GT 1944 itu berlayar dengan membawa penumpang sebanyak 200 orang dan kendaraan bermotor campuran sejumlah 15 unit yang memang reguler jalur pelayaran Kotabaru-Batulucin menuju pelabuhan Makassar.
“Setelah permohonan yang disampaikan oleh pihak pelayaran maka kita approve setelah persyaratannya memenuhi dan selanjutnya dikeluarkan SPB secara on line,” kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin, Capt. M. Hermawan, S.Sit, M.M, MMar di sela pelaksanaan forum mentoring pemahaman dan penerapan layanan sistem INAPORTNET yang digagas semua pelaku bisnis kepelabuhanan dengan menghadirkan mentor dari Surabaya di Hotel Ebony Batulicin, Senin (2/3/2020).
Menurut Hermawan, acara mentoring terkait cara pengoperasian permohonan layanan sistem INAPORTNET ini adalah yang kedua kalinya diselenggaran, dimana yang pertama sebagai sosialisasi kita sediakan dengan menghadirkan salah satu wakil dari pelayaran di Surabaya minggu lalu.
“Kali ini mereka (para pelaku usaha.red) minta tolong agar diselenggarakan acara mentoring seperti sebelumnya dengan biaya ditanggung bersama dan kami hanya membantu saja,” jelas Hermawan.
Dalam pelaksanaan mentoring itu, lanjut Hermawan, kita coba lakukan langsung layanan on line INAPORTNET dengan ditawarkan kepada perwakilan pelayaran yang hadir dari perusahaan mana yang akan mencoba hingga tiga kali tapi sepertinya masih menemui kebingungan.
“Setelah kita tawarkan di dalam forum untuk melakukan pelayanan on line Inaportnet perdana terhadap kapal mereka namun yang baru siap adalah pelayaran DLU sehingga pecah telur layanan Inaportnet di KSOP KB-BL,” ungkap Hermawan seraya bersyukur telah dapat melakukan pelayanan INAPORTNET.
Pada prinsipnya, Hermawan menambahkan, pelayanan dengan menggunakan sistem INAPORTNET ini akan banyak menguntungkan pengguna jasa, Cuma karena ini hal yang baru bagi mereka sehingga harus belajar menggunakannya dan itu perlu pembimbing.
“Seperti yang sudah kami buat dalam bagan alur permohonan layanan INAPORTNET sudah jelas bagaimana agen pelayaran maupun, PBM maupun perusahaan JPT tinggal mengikuti petunjuknya saja,” tandas Hermawan.
Seperti yang terlihat dibawah ini :
Ditempat yang sama, Manager Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Batulicin, Jamirin mengatakan, secaara umum sangat memudahkan pelayanan dan lebih baik dengan adanya Inaportnet karena sangat menguntungkan bagi pengguna jasa karena lebih praktis dan cepat.
“Kebetulan bagi kami tidak terlalu menemui kesulitan karena saya pribadi sebelumnya berada di cabang Balikpapan yang sudah menggunakan INAPORTNET sehingga kebetulan kapal kami akan berlayar ke Makassar pas sebagai kapal perdana pengguna layana tersebut,” akunya.
Jamirin mengaku, kebetulan manajemen perusahaan DLU memang sudah layanan on line baik pembelian tiket yang bisa diakses darimanapun. Memang, bagi teman-teman agen pelayaran sistem Inaportnet ini hal yang baru dan wajar kalau mengalami kesulitan karena masih perlu adaptasi dan memerlukan bimbingan.
“Tapi kalau sudah paham cara mengoperasikan sistem layanan digital ini maka nantinya akan terbiasa dan bahkan akan mempermudah,” ucap Jamirin.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Batulicin, Jasri mengatakan, dengan sIstem INAPORTNET akan sangat mendung, bahkan pihaknya sebagai operator pelabuhan siap membuka layanan 24 jam non stop setiap harinya terhadap kegiatan dari pengguna jasa untuk bongkar muat general cargo.
“Saat ini baru berjalan satu shif sehingga kami mengharapkan bisa tiga shif,” ujarnya.
Diharapkan, dengan sosialisasi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu itu bisa direspon baik oleh semua oihak khususnya agar bisa diikuti oleh tenaga bongkar muat (TKBM) untuk bisa menyesuaikan pola kerja yang kami sediakan dengan pola 24 jam
“Kami berharap adanya regulasi dari pemerintah dalam hal ini KSOP untuk bisa dilakukan kegiatan bongkar muat tiga shif agar dapat memenuhi apa yang diharaokan pemerintah,” pungkasnya. (RG)