PROBOLINGGO – Respon perintah menteri Perhubungan untuk menuntaskan pengukuran kapal dibawah GT 7 dan kapal wisata, KSOP Kelas IV Probolinggo maraton buka gerai pengukuran keseluruh willayah kerja yang di targetkan dua bulan kedepan rampung hingga total sekitar 1876 kapal dari data yang sudah dilaporkan.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Probolinggo, Capt. Subuh Fakkurochman, SE, M.Mar mengatakan, sesuai arahan yang diberikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seminggu lalu terkait optimalisasi gerak pengukuran kapal nelayan dibawah GT 7 , kapal penumpang tradisional, dan kapal wisata tradisional maka kantor KSOP Probolinggo mulai tanggal 27 januari 2020 di Wilker Prigi melaksanakan gerai pengukuran,penerbitan,dan pemberian status hukum kapal yang rencanakan dilaksanakan selama 3 hari.
“Pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan kabupaten Trenggalek, Camat dan Lurah yang di suvervisi oleh Syahbandar Tanjung Perak terhadap kapal-kapal nelayan serta melaksanakan pelatihan SKK 30 / 60,” ujar Subuh, Selasa (28/1/2020).
Dalam kegiatan gerai di Prigi, lanjut Subuh, kami menargetkan pengukuran sebanyak 300 kapal yang bertujuan untuk memberikan kepastian kepemilikan kapal berupa pas kecil, lampiran pas kecil, dan surat keterangan pengukuran sebagai upaya menuntaskan pengukuran kapal yang suda dilakukan pendataan sebelumnya.
“Hasil dari gerai tersebut dapat melebihi yaitu, kapal di bawah GT 7 sebanyak 305 buah, diatas GT 7 sebanyak 45 buah, dan jumlah verifikasi kapal nelayan 35 buah,” terangnya.
Sedang dari data kapal yang dikantongi KSOP Probolinggo sebanyak 1876 kapal, Subuh menyebut ada sekitar 1440 kapal yang telah dilakukan pengukuran di seluruh wilayah kerjanya. Keberhasilan itu menurutnya tak terlepas dari kerja tim yang dimiliki KSOP secara solid yang telah di geber road show dari 14 Januari 2020 lalu.
“Dalam pelaksanaan itu, kami tetap bersinergi dengan pihak terkait baik dinas perikanan, kecamatan hingga keluarahan agar hasilnya dapat maksimal,” kata Subuh.
Disamping itu, Subuh menambahkan, pihaknya juga melaksanakan pelatihan SKK 30 mil/60 mil yang diikuti 85 masyarakat nelayan Prigi yang sebelumnya telah diinformasikan. Tapi pihaknya juga akan terus menyasar keseluruh daerah di wilayah Trenggalek bagi yang belum tahu untuk dapat mengikuti pelatihan agar mendapatkan pengetahuan yang cukup sehingga dapat membekali dirinya dan bermanfaat selama melaut.
“Rencananya pada tanggal 29 Januari 2020 besok direncanakan dilakukan penutupan gerai yang dilanjutkan dengan penyerahan Pas Kecil surat keterangan pengukuran. Namun begitu pendataan juga masih dilakukan terhadap kapal yang belum terdata mengingat banyaknya pembangunan baru yang dilakukan oleh masyarakat,” pungkasnya. (RG)