LABUAN BAJO – Tenggelamnya kapal pinisi KLM Plantara Phinisi Bali Gt 32 pengangkut awak media selepas liputan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di perairan pulau Bidadari titik kordinat 8°28’36″S 119°51’13″E Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur disinyalir akibat nekat kembangkan layar dalam kondisi cuaca angin kencang.
“Tiba-tiba angin kencang dan ombak ‘gede’ langsung hitungan detik langsung kapal terbalik,” kata Desca Natalia, wartawan ANTARA yang turut dalam kapal nahas itu seperti yang dilansir AntaraNews, Selasa (21/1/2020).
Terpisah, Kepala UPP Labuan Bajo, Simon Buan saat dikonfirmasi melalui salah satu stafnya membenarkan, posisi kapal tenggelam akibat cuaca yang kurang bersahabat terjadi angin kencang menghantam kapal. Yang memberatkan, kapal pasang layar sehingga hempasan angin yang kuat diduga menenggelamkannya.
“Cuaca, karena pada saat itu angin kencang mereka buka layar. Untung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” katanya saat dikonfirmasi titikomapost.com, Selasa (21/1/2020).
Bahkan, kapal pinisi KLM Plantar tersebut saat berlayar untuk membawa para wartawan tidak diketahui pihak UPP sebagai pemberi persetujuan berlayar maupun olah gerak kapal di perairan atau di bandar pelabuhan.
“N tidak ada ijin dari kita untuk kapal tersebut,” tandasnya staf UPP Labuan Bajo yang engan disebut namanya.
Sementara itu, kronologi kejadian yang di dapat dari BASARNAS disebutkan, pada hari Selasa sekitar pukul 12.00 wita bertempat di Perairan sekitar pulau Bidadari telah terjadi kecelakaan laut yakni tenggelamnya Kapal KLM. Plataran Phinisi Bali GT 32 milik Pltaran Resort Labuan Bajo saat berlayar dari Perairan Pulau Bidadari menuju ke Plataran Resort Labuan Bajo dengan titik kordinat kejadian -8°28’36″S 119°51’13″E
1. Keterangan dari Kapten Kapal Plataran Phinisi Bali An. Andy Ahmad, Laki-laki, Umur 28 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, Alamat MTS Kel. Labuan Bajo, Kec. Komodo.
– Pukul 11.00 wita Kapal KLM Plataran Phinisi Bali yang membawa 9 orang tamu Pers Kepresidenan bertolak dari Dermaga Kayu Plataran Resort Labuan Bajo menuju ke Bidadari yang berjarak sekitar 0,5 mil untuk melakukan kegiatan pengambilan gambar panorama dengan menggunakan Layar Kapal, dengan rincian penumpang kapal yang berjumlah sebanyak 16 orang yakni:
– 1 Orang Kapten Kapal An. Andy Ahmad
– 3 Orang ABK/Crew Kapal (Densi Gau 40 tahun, Muhamad Roni 20 tahun, Muhamad wahyu 20 tahun)
– 12 Orang Tamu (1 orang Istri ABK/Crew Kapal, 1 orang anak ABK/Crew Kapal, 9 Orang tamu Pers/media Kepresidenan Al.:
1. Edho Ferdinazah, Laki-laki, 38 tahun
2. Anindyka Pribadi, Perempuan, 28 tahun
3. Sri Krismastianti Barumo Suryo Kusumo, Perempuan, 28 tahun
4. Agus Rahmat, laki-laki, 34 tahun
5. Agus Susilo, laki-laki, 39 tahun
6. Deska Nidia Natalia, Perempuan, 33 tahun
7. Lisa Ekeham, Perempuan, 26 tahun
8. Nita Sari, perempuan, 40 tahun
9. Iwan, laki-laki 40 thun
10.Jack (guide), Laki-laki, umur 41 tahun
11. Hasnintang 38 tahun (istri ABK)
12. Danis. Laki-laki, umur 9 tahun (anak ABK)
– Pukul 11.30 wita saat telah tiba di Perairan Bidadari posisi kapal langsung berputar haluan menuju ke arah Labuan Bajo dan kapal terus berlayar.
– Pukul 12.00 wita tiba-tiba angin kencang menerpa kapal dimana layar Kapal yang sebelumnya digunakan saat berlayar belum sempat diturunkan sehingga kapal langsung terbalik dan terjatuh ke sebelah kiri, dan pada saat itu juga Kapten Kapal dan Crew Kapal langsung mengeluarkan Life Jacket dan Life Raf untuk digunakan oleh para penumpang.
– Pukul 12.15 wita 3 speed boat milik Plataran menuju ke Perairan Bidadari untuk mengevakuasi seluruh penumpang kapal yang selamat dan langsung dibawa menuju ke Plataran Resort Labuan Bajo.
2. Penyampaian Pak Joshua (penanggung jawab Pihak Pelataran/pemilik plataran resort)
– Bahwa memang benar kapal Pinisi bali Pelataran tenggelam di dekat perairan bidadari yang memuat penumpang dari Media/wartawan berjumlah 9 (sembilan) orang.
– Kapal tersebut memang hanya untuk berputar- putar dekat perairan bidadari dengan tujuan mengantar para wartawan unyuk meliput.
– Saat kapal memulai jalan dari pelabuhan pelataran cuaca saat itu masih cukup tenang.
– Mengetahui kapal Pinisi bali Pelataran tenggelam maka speed boat kami sebanyak 3 (tiga) unit langsung melakukan evakuasi para penumpang dan Kru ABK kapal, dikarenakan jarak pandang lokasi kejadian dengan hotel itu sangat jelas.
– Menghimbau kepada wartawan / media yang ikut jadi korban / penumpang dalam pelayaran tersebut untuk segera membuatkan berita yang sebenarnya, agar berita ini tidak simpang siur, dikarenakan sudah ada info yang beredar bahwa kapal yang tenggelam tersebut adalah kapal yang di naiki oleh Bapak Presiden Indonesia bapak Joko widodo.
3. Penyampaian kepala Syahbandar Labuan Bajo Bapak Simon Baun.
– Kami ingin menyampaikan kepada pihak pelataran bahwa sesuai prosedur yang ada bahwa setiap pergerakan kapal untuk segera di koordinasikan ke pihak syahbandar, agar kita bisa saling berkoordinasi.
– Karena pada saat sekarang ini sesuai dengan data BMKG bahwa cuaca menjelang Hari raya Imlek ini sangat tidak bersahabat.
Catatan:
– Bahwa seluruh korban penumpang kapal adalah Pers/media kepresidenan.
– Bahwa Kapal Plataran Phinisi Bali yang tenggelam bukan kapal yang ditumpangi oleh Bapak Presiden RI tanggal 20 Januari 2020.
– Hingga saat itu Kapal Plataran Phinisi Bali masih karam di perairan Bidadari. (RG/die)