PASURUAN – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi keberhasilan Pondok Pesantren Sudogiri Pasuruan yang telah mencetak Santripreneur. Hal itu diungkapkan saat silaturahim di sela kunjungan kerja ke Kabupaten Jember.
Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini mengatakan bahwa Sidogiri adalah salah satu ponpes yang berhasil mendidik santrinya menjadi santripreneur dengan berbagai langkah konkrit, salah satunya dengan mengembangkan Baitul Maal wa Tamwil (BMT).
BMT Sidogiri yang mencatatkan omset sekitar Rp 66 triliun per tahun ini didirikan sejak tahun 1997. Selain memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BMT Sidogiri juga mengembangkan berbagai unit bisnis yang dikelola oleh para alumni Sidogiri, di antaranya swalayan, perusahaan IT, asuransi, properti, agro, travel haji dan umroh. Selain itu juga ada produksi air minum dalam kemasan yang juga memiliki omzet cukup besar.
“Ini adalah contoh dalam pengembangan entrepreneur para santri yang nantinya mereka setelah lulus dapat mengembangkan di daerah masing-masing, sehingga roda perekonomian dapat hidup dan menghidupi kebutuhan para santri dan keluarga,” ujar LaNyalla, Rabu (25/12/2019) malam.
Atas keberhasilannya mengembangkan unit usahanya, maka Sidogiri kini terkenal menjadi model pesantren mandiri melalui pengembangan BMT-BMT Syariah yang menyebar terutama di hampir setiap kabupaten di Jawa.
Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla juga sangat terkesan dengan sambutan hangat yang datang dari santri pondok pesantren yang memiliki 12 ribu santri. LaNyalla yang didamping Gus Nur Ghozie, salah satu pengurus di Ponpes Sidogiri langsung menuju ndalem (kediaman) Kiai Nawawi Abdul Jalil.
Kiai Nawawi menyampaikan terimakasih dan bangga atas kehadiran LaNyalla di sela kepadatan waktu sebagai ketua DPD RI. Kiai Nawawi juga mendoakan LaNyalla sukses dan amanah dalam membawa kepemimpinannya di DPD RI.
Kiai Nawawi dikenal sebagai pengasuh yang sangat dekat dengan para santrinya. Ia kerap mengontrol sendiri kamar-kamar santri di malam hari. Ia menginginkan para santri beribadah dan muthala’ah pelajaran di malam hari.
Seperti diketahui pondok pesantren Sidogiri didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M). Sayyid Sulaiman tidak lain keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati. (die)