GRESIK – Persoalan kegiatan bongkar Batu Bara yang dilakukan oleh PT Gresik Jasatama hingga kini masih menjadikan persoalan yang tak kunjung tuntas. Pasalnya masyarakat menilai kegiatan tersebut menyisakan duka yang berdampak buruk bagi warga sekitar atas pencemaran yang dihasilkan sehingga digelar rapat bersama untuk mencari solusinya.
Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikat Kapal kSOP Kelas II Gresik, Ferry Anggoro sebagai moderator menjelaskan yang intinya bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan dalam rangka mencari solusi terkait permasalahan antara Warga dengan pihak PT. Gresik Jasatama terkait pembongkaran dan angkutan batu bara.
“Dengan adanya acara ini diharapkan dapat ditemukan solusi terbaik sehingga PT. Gresik Jasatama dapat tetap menjalankan Usaha batu bara tersebut,” terangnya di acara rapat bersama semua pihak yang membahas solusi konflik antara PT Gresik Jasatama dengan warga yang digelar di salah satu rumah makan di Gresik, Selasa (3/12/2019).
Meski telah sering dilakukan pertemuan dengan warga, kami mohon agar PT. Gresik Jasatama dapat kiranya meminimalisir debu, sebab warga sendiri masih ada pro dan kontra sehingga perlu jaminan dari perusahaan agar kinerjanya lebih baik.
“Mungkin jika debu batu bara yang dibongkar tidak ada lagi maka masalah tersebut dapat terselesaikan,” kata Camat Kota Gresik, Purnomo dalam sambutannya.
Dengan diangkatnya persoalan debu batu bara oleh warga, lanjut Purnomo, terkait persoalan itulah pihak perusahaan harus bekerja lebih bagus lagi dalam mengantisipasi debu bongkaran sehingga tak menyulut protes warga.
“Dengan adanya kinerja yang lebih baik atau mungkin debu tidak ada lagi maka masalah tersebut dapat terselesaikan,” jelas Purnomo.
Sedang, Edy Hidayat Direktur Utama PT. Gresik Jasatama dalam sambutannya menjelaskan, dalam legalitasnya sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan harapannya semua pihak dapat mendukung untuk kegiatan operasional batu bara di perusahaan yang dipimpinnya dapat berjalan.
“Gresik Jasatama adalah merupakan Investor yang harus dilindungi di dalam oprasionalnya,” ujarnya.
Namun, Muhammad Amri dari Dishub Gresik menyampaikan dalam sambutannya, yang intinya agar kiranya Pihak PT Gresik Jasatama meskipun dalam hal semua legalitas hukum sudah kuat akan tetapi dari segi sosial agar perlu di perhatikan karena jika hukum lengkap akan tetapi jika dari segi sosial bermasalah maka semua itu dapat hilang.
“Persoalan ini tak cukup dengan legalitas yang kuat saja tapi harus memperhatikan segi sosial juga,” ingatnya.
Adapun dalam rapat tersebut, dapat dipetik, yang dapat dimpulkan oleh Pimpinan acara bahwa tindakan kedepan yang harus dilakukan dan diantisipasi Masih adanya masyarakat yang menolak terkait Batu bara di PT. Gresik Jasatama.
Hadir pula dalam adara tersebut : Sdr. Ferry Anggoro (KSOP Gresik), Sdr. Edy Hidayat (PT. Gresik Jasatama), Sdr. Hony (Pelindo III ), Sdr.Dading (BPN Gresik), Sdri. Endang (BPN Gresik), Sdr. Suaib (Wakil Ketua Organda Gresik), Sdri. Jannah (KP3 Gresik), Sdr. Suharmadji (KP3 Gresik), Kapten Inf Imam Su’udi (Danramil 0817/05 Kota Gresik). AKP Inggid (Kapolsek Kota Gresik), Sdr. Putu (PT. Jasatama Gresik), Sdr.Muhammad Amri (Dishub Gresik), Sdr. Purnomo (Camat Kota Gresik), Sdr. Uman (Lurah Kemuteran), Sdr. Zainul (Lurah Lumpur), Sdr. Agus Harianto (Lurah Kroman) , Sdr. Purnomo (Camat Gresik), Anggota KSOP dan Pelindo Gresik. (RG/IJ)