KSOP Benoa Ajak Menhub Bermain Alat Musik Rindik

132
Menhub Budi Karya Sumadi bersama Gubenur Bali Wayan Koster dan Dirut Pelindo III Doso Agung yang disaksikan Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H Purnomo saat bermain alat kusik khas Bali Rindik disela kunjungan ke pelabuhan Benoa Bali, Jum'at (15/11/2019).

BALI – Pamerkan permainan alat musik tradisional khas Bali Rindik, KSOP Benoa ajak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Gubenur Bali Wayan Koster dan Dirut Pelindo III Doso Agung yang disaksikan Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H Purnomo serta seluruh stakeholder yang hadir disela kunjungan menhub melihat pelabuhan Benoa Bali, Jum’at  (15/11/2019).

Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Agustinus Maun, ST, MT mengatakan, peralatan musik tradisional Rindik ini merupakan milik KSOP Benoa yang dalam keseharian digunakan insan perhubungan laut memberikan sajian disela memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kita perkenalkan kepada Menhub beserta rombongan yang sekaligus mengajak bermain bersama jajarannya.

“Beliau (menhub.red) sangat menikmati permainan alat musik tersebut yang dilakukan bersama-sama Gubenur Bali, Dirut Pelindo III yang disaksikan Dirjen Hubla bersama seluruh stakeholder  hingga berakhir setelah akan meninggalkan Benoa yang men,” katanya.

Sebelum diajak bermain Rindik, Menhub Budi mendengarkan pemaparan Direktur Pelindo III (Persero) Doso Agung seputar penataan kembali Pelabuhan Benoa khususnya renovasi terminal kapal Pesiar yang telah dilakukan untuk menunjang peningkatan kunjungan wisatawan manca negara melalui pelabuhan di Bali. Bahkan, Menhub memberikan apresiasi atas desain pelabuhan Cruise yang dilengkapi dengan hutan kota  tersebut.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Terima kasih dengan Pak Gubernur yang mendukung pembangunan Pelabuhan Benoa sangat penting terutama berkaitan dengan tourism karena hampir setiap bulan ada kapal cruise itu datang ke sini, dengan penumpang lebih dari seribu orang,” kata Budi saat meninjau lokasi di Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar, Bali, Jumat (15/11/2019).

Kepala KSOP Kelas II Benoa Agustinus Maun (kanan) saat menerima kedatangan Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo.

Maun menambahkan, awal digalakkan permainan alat musik tradisional Rindik ini, Maun mengaku, pertama dirinya menjabat sebagai KSOP Benoa melihat potensi yang dimiliki anggotanya tentang seni musik tradisional cukup tinggi sehingga dirinya menghidupkkan, dan juga ada penarinya. Untuk itu, saya sudah membuat program pelayanan yang bernilai seni musik khususnya dengan hari dan waktu tertentu kami memberikan hiburan kepada pengguna jasa, seperti di waktu pagi hari dimainkan sebelum pelayanan mulai dan pada saat isirahat siang di ruang pelayanan.

Bahkan, jikalau ada kunjungan pejabat atau tamu asing ke kantor KSOP Benoa kita sambut dengan tari-tarian dan mengunakan alat musik tradisional rindik itu. Seperti yang kami lakukan tadi tatkala ada kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H Purnomo yang sengaja disuguhkan permainan musik tradisional itu.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Kami juga memberi kesempatan kepada pak menteri dan pak Dirjen serta Dirut Pelindo III, Gubenur Bali beserta stakehokder larut dalam permainan alat musik rindik. Sebenarnya ada penarinya juga Cuma karena waktunya pak menteri terbatas maka tadi hanya permainan alat musik saja,” jelas Maun.

Sedang, disinggung kondisi pelabuhan Benoa terkait ISPS Code nya, Maun menjelaskan, setelah dilakukan renovasi terminal Cruise Internasionalnya, pelabuhan Benoa telah dilakukan reassesmen dengan implementasi telah comply dengan aturan International Ship and Port Facility Security (ISPS-Code) yang ditandai pemberian sertifikat dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut terhadap terminal Cruise pelabuhan Benoa.

“Sebenarnya sudah lama telah comply tapi karena mengalami perubahan di terminal cruisenya maka per September di keluarkan kembali sertifikat ISPS Code nya,” tandasnya.

Tapi, Maun mengingatkan, setiap pelabuhan yang sudah comply dengan aturan ISPS Code tidak serta merta terlepas dari pengawasan Syahbandar dalam operasionalnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan aturan yang berlaku bahwa keselamatan pelayaran dan pelabuhan itu nomor satu bagi pelayanan kapal-kapal, apalagi untuk sekelas kapal Pesiar Asing.

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

“Jalannya operasional di pelabuhan sekalipun sudah comply tetap dilakukan pengawasan agar berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Menhub Budi dalam kunjungan di Bali juga menerima laporan terkait Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Gilimas, dan Pelabuhan Labuhan Bajo.  (RG)

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE