JAKARTA – Sebanyak, 13 pelabuhan dan terminal dalam penguasaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) [highlight][/highlight]dilakukan pemasangan 35 titik Shore Connection (SC) dengan investasi senilai Rp70 miliar yang bekerjasama dengan PT PLN sebagai upaya untuk menekan biaya logistik, sekaligus menaikkan daya saing logistik.
“Ke depan, saya harap, melalui MoU ini dapat segera dilakukan percepatan-percepatan untuk pemenuhan kebutuhan Shore Connection di beberapa terminal dan pelabuhan,” kata Direktur Utama (Dirut) Pelindo III (Persero), Doso Agung usai penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN, Senin (28/10/2019).
Dari 35 titik SC yang terpasang di 13 lokasi pelabuhan dan terminal di wilayah Pelindo III itu, kata Doso, membutuhkan daya listrik total 49.569 kilovolt ampere (kVA). Menurutnya, kelebihan pasokan energi listrik tersebut bisa dimanfaatkan sebagai potensi menekan biaya logistik agar daya saing produk nasional kian meningkat.
“Ini adalah bentuk sinergi BUMN, salah satu upaya untuk menekan biaya logistik, sekaligus menaikkan daya saing logistik,” kata Doso yang juga tengah menjajaki kemungkinan penggunaan Shore Connection di pelabuhan/Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Dengan memanfaatkan SC tersebut, lanjut Doso, otomatis kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) kapal saat sandar di pelabuhan akan berkurang hingga mampu menekan pengeluaran BBM hingga 30-40%. Selain itu, proses bongkar muat yang menggunakan crane kapal di pelabuhan juga bisa dipercepat dari semula 4-5 hari, menjadi 3-4 hari.
“Inovasi ini juga mendukung program pemerintah, terkait pengurangan polusi udara dan polusi suara di kawasan pelabuhan,” yakin Doso.
Terpisah, Capt. Ronald C. Schouten, Kepala Cabang PT Temas Line Surabaya sebagai salah satu pelanggan SC mengungkapkan, dari segi biaya listrik kapal kontainer di wilayah Pelindo III, khususnya di Terminal Berlian dan Terminal Teluk Lamong (TTL) dapat dirasakan efisiensinya. Alasannya, penggunaan listrik SC dari darat ini, mampu mengurangi konsumsi BBM untuk operasional kapal pada saat sandar.
“Apalagi, tarif penggunaan listrik lebih murah, dan stok BBM juga dapat berlangsung lebih lama,” akunya.
Bahkan, lanjut Ronald, waktu sandar yang umumnya mesin kapal tidak pernah berhenti beroperasi, dapat digunakan untuk maintenance. Menurutnya, sebagai perusahaan pelayaran, terobosan yang dilakukan Pelindo III ini sangat terasa manfaatnya. “Harapan kami, fasilitas shore connection ini dapat dikembangkan ke seluruh pelabuhan di Indonesia,” tuturnya.
Sekadar tahu, Shore Connection adalah jaringan listrik dari darat yang dipasang di dermaga dan dipergunakan untuk kapal yang bersandar di pelabuhan. Fasilitas ini sebagai pengganti sumber energi kapal yang sebelumnya menggunakan mesin kapal berbahan bakar minyak menjadi sumber energi listrik.
Sementara, berdasar data kunjungan kapal pada triwulan tiga tahun 2019 dalam satuan Gross Tonnage (GT) juga menunjukkan kenaikan signifikan. Tercatat, arus kunjungan kapal mengalami peningkatan 15% dengan realisasi sebesar 224.134.856 GT, dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat 195.520.410 GT. Sedangkan, dalam satuan unit arus kunjungan kapal turut meningkat 21%. Naiknya kunjungan kapal di tahun 2019, tercatat 57.151 unit dibanding periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar 47.178 unit. (RG/rud/hum)