Food Court Senayan Bak Dulang Emas, Harga Mencekik Disela Mubes Pemuda Pancasila ke-10

64
Beberapa kader Pemuda Pancasila saat menikmati jajanan di good court senayan.

JAKARTA – Food Court yang berada dilingkungan Senayan Seperti mendulang emas ditengah Musawara Besar (Mubes) ke-10 Pemuda Pancasila (PP) yang sedang berlangsung. Pasalnya, pusat jajanan dan makanan itu menjadi jujukan peserta mubes saatkongko-kongko menghilangkan kepenatan.

Namun, ada hal yang kurang mengenakkan dirasakan oleh kader PP yang nongkrong di food court tersebut. Mereka seperti disambar petir di siang bolong tatkala membayar makanan dan minuman yang dipesannya dengan tagihan yang tak wajar.

“Masak air mineral yang biasanya 3 ribu rupiah dijual 15 ribu itu kan ngak masuk akal,” gerutu salah satu peserta Mubes PP dari Sumatera, Ahad (27/10/2019) siang.

Begitu juga kader PP perwakilan dari Surabaya membenarkan hal serupa terhadap harga sebuah nasi goreng kisaran 30 -40 yang diterimanya dari salah seorang wanita peserta Mubes. Itu akan menjadi preseden buruk atas pengelolahan food court Senayan. Untuk itu, Nurdin Longgari wakil kader PP Surabaya yang menyayangkan kejadian itu yang dinila seperti menggunakan aji-aji mumpung dengan hadirnya lautan manusia diseputar lokasi lapangan terbuka yang digunakan panggung hiburan dan bazar.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Sayang ya, seharusnya jangan terlalu seperti itu lah, yang wajar-wajar saja,” Nurdin menyayangkan kepada beberapa orang rekannya.

Begitu juga, Saleh warga Jakarta yang sedang kongko-kongko menemui salah satu peserta Mubes PP asal Surabaya menambahkan, harga secangkir kopi juga tak wajar seperti tempat lainnya saat dia bayar.

“Memang saya tidak biasa nongkrong disitu, masak harga secangkir kopi sepuluh ribu,” katanya.

Padahal, lanjut Nurdin, acara Mubes ini masih sampai tanggal 28 Oktober dan pesertanya ribuan, bayangkan banyaknya para pedagang dapat mendulang keuntungan dari adanya kegiatan ini.

“Berkah dari acara ini bisa memberi rejeki para pedagang,” pungkas. (RG/die)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE