PT. SMT Lakukan Gerakan Pungut, Sumbangkan Botol Plastik Ke Bank Sampah Warga

123
Penyerahan sampah plastik yang dilakukan manajemen PT Siam Maspion Terminal (SMT) kepada Bank Sampah Muda Berseri milik warga RT 8 Manyar Sidomukti, Gresik , Jum'at (13/9/2019).

GRESIK – Sejalan dengan Gerakan Bersih Laut dan Pantai (GBLP) yang dilakukan Ditjen Perhubungan Laut kementerian Perhubungan serentak di 228 (dua ratus dua puluh delapan) pelabuhan se-Indonesia yang memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Terminal PT Siam maspion Terminal (SMT) juga telah memulai melakukan bersih-bersih sampah dilingkungannya yang akan menjadi rutinitas nantinya.

“Kegiatan bersih sampah ini sudah terencana lama namun baru kali ini bisa kita mulai, dan selanjutnya menjadi rutinitas dengan semangat peduli terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan pantai dan laut,” ujar ST. MMT Deputy GM PT Siam Maspion Terminal, Ubaidillah disela penyerahan sampah plastik ke Bank Sampah Muda Berseri warga RT 8 RW 2 Sidomukti, Manyar, Gresik, Jum’at (13/9/2019).

Disamping itu, lanjut Ubaid, persoalan sampah itu sendiri memang menjadi masalah dimanapun khususnya plastik yang lagi menjadi sorotan dunia karena Indonesia juga tercatat sebagai penyumbang sampah plastik di laut terbanyak. Untuk itu, kita perlu berbuat khususnya di lingkungan terminal SMT bebas dari sampah dengan melakukan gerakan memungut sampah sampai menjadikan manfaat bagi pihak lain.

“Kami berfikir, persoalan sampah plastik tidak hanya cukup dibersihkan tetapi harus tahu mengalokasikan kemana, dan salah satu opsinya menyerahkan kepada warga sekitar yang telah memiliki Bank Sampah sebagai sumbangsih,” Jelas Ubaid.

Meskipun nilainya tidak seberapa, tapi membantu bank sampah masyarakat yang ada disekitar perusahaan lebih punya kepastian sumber sampah plastik yang dikelolahnya.

“Selama ini mereka hanya membeli dari sampah rumah tangga dilingkungan masing-masing sehingga dengan memberi mereka secara gratis sampah plastik yang kita kumpulkan akan juga menghidupkan pengelolaan bank sampah tersebut,” akunya.

Saat ini, Ubaid mengaku telah berhasil mengumpulkan hampir sekitar 1500 (seribu lima ratus) limbah botol plastik dari para penggunjasa yang beraktivitas di area pelabuhan. Meski sudah ada tempat sampah yang disedia dibeberapa titik, namum prilaku para supir, PBM, TKBM atau pihak lainnya tidak semua tertib buang di tempat yang telah ada.

“Makanya kita lakukan pembersihan terhadap yang tidak tertib dengan memungkut sampah diseluruh area pelabuhan setiap dua-tiga minggu pada Jum’at pagi bersihkan sampah plastik dan kita simpan,” tandas Ubaid.

Setelah dirasa cukup banyak dapat memenuhii shuttle car baru kita berikan kepada masyarakat sekitar melalui bank sampah yang ada.

“Sekali angkut dengan shuttle car itu bisa sekitar 1400-1500 botol plastik,” imbuhnya.

Memang, Direktur PT Siam Maspion Terminal (SMT) menambahkan, manajemen terminal SMT juga sudah melakukan sosialisasi dilingkungan pelabuhan secara terus menerus untuk menggugah kesadaran para penggunajasa agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi hingga sampai ke laut yang tentu akan mencemari nantinya.

“Saat ini masih teguran terhadap pembuang sampah, tapi kalau kasus merokok pertama kita peringatkan, dan kalau diulang hingga dua kali maka kita blcklist masuk ke area terminal SMT atau bayar denda 500 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, Kordinator Bank Sampah Muda Berseri milik warga RT 8 RW 2 Sidomukti, Manyar, Gresik, Much. Samsul Anam mengatakan, Kami mengolah sampah itu tidak melihat nilai ekonomisnya semata-mata namun kita ingin ikut menyalurkan sampah plastik untuk dapat di daur ulang oleh perusahaan yang kita jual melalui pengepul sebulan sekali.

“Alhamdulillah bisa kita dapatkan sekitar satu juta dengan pembagian keuntungan dibagi dua 50 persen untuk bank sampah dan yang separuh kita masukkan ke kas RT yang kita manfaatkan untuk keperluan pemeliharaan dilingkungan Sidomukti,” terangnya.

Dari hasil pengelolahan bank sampah itu sendiri, Samsul Anam mengaku bisa memberi penghasilan tambahan bagi warga yang kita bagi meski hanya mampu untuk membeli bumbu dapur saat ini.

“Lumayan buat tambah-tambah beli bumbu,” ucap Samsul Anam.

Senada, Kepala Desa Sidomukti Chasin menambahkan, sebagai penjabat desa yang baru duduk mulai tahun 2019 ini, kedepan kami juga akan mendorong seluruh warga dengan membukakan tempat agar b isa mengelolah bank sampah seperti yang telah dilakukan oleh RT 8 ini.

“Kami akan mengupayakan kedepan seluruh RT di wilayah Desa Sidomukti bisa mengelolah bank sampah. Saat ini baru dua RT yangg ada, yaitu RT 8 dan RT 4 dari sembilan rukun warga (RT) yang ada dengan memulai sosialisasi kepada warga utuk dapat menyediakan tempat bank sampah,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE