SURABAYA – Untuk pertama kalinya PT PAL Indonesia membangun kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) di Indonesia yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut guna memperkuat layanan medis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sesuai dengan instruksi presiden RI, untuk negara sebesar Indonesia harus punya minimal tiga kapal rumah sakit, dan Ini yang pertama kali dimiliki Indonesia khususnya dijajaran TNI Angkatan Laut ,” terang Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo selepas Ceremony of First Steel Cutting Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), Selasa (9/7/2019).
Turitan menjelaskan, kapal dengan nomor pembangunan W 000302 yang telah dimulai pemotongan platnya itu di desain murni berfungsi sebagai rumah sakit dengan fasilitas poliklinik, unit gawat darurat, fasilitas operasi, rawat inap dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya.
“Kapal ini dibangun full untuk rumah sakit. Bedanya dengan dua kapal rumah sakit yang ada yaitu KRI Semarang dan KRI Makassar merupakan alih fungsi dari kapal perang yang semula berjenis Landing Platform Dock atau LPD,” kata Turitan.
Turitan juga menambahkan, pembangunan kapal BRS itu menelan anggaran sebesar 764 miliar yang akan dikerjakan selama 30 bulan terhitung sejak bulan April 2019 lalu.
“Kapasitas kapal untuk 651 orang dan sudah termasuk 150 orang kru dengan kemampuan jelajah selama 30 hari,” akunya.
Sedang spesifikasi kapal rencananya dibangun sepanjang 124 meter, lebar 22 meter, tinggi 6,8 meter, dengan bobot 7.300 ton. (RG)