SURABAYA – Dibalik tenggelamnya KLM Arta Jaya Empat hari lalu di posisi 03’28,190 S/ 109’54,101 E di daerah perairan Selat Karimata dalam pelayaran dari Telaga Biru Madura menuju Pontianak ternyata diketemukan kebohongan pihak nakhoda menyembunyikan penumpang lain selain yang dilaporkan dalam manifes. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Telaga Biru, Bambang Sugiarto, S.IP, MM yang mengatakan kalau kapal tersebut memanipulasi jumlah orang yang ikut berlayar.
“Kami ketahui setelah ada berita acara kejadian yang diperolehnya dengan menyebut sebanyak 23 orang diselamatkan dan tinggal 2 orang yang masih dalam pencarian, padahal dalam manifest sesuai dengan permohonan dan yang dijinkan 9 orang ABK dan 11 penjaga sapi,” kata Bambang, Selasa (23/7/2019).
Menurut Bambang, nakhoda saat berangkat tidak melaporkan riil jumlah kru dan perawat sapi yang ikut serta selama pelayaran. Selain itu, adanya bongkar muat manifes baik awak kapal yang turun dan penambahan perawat hewan yang mengawal 488 Sapi dan 300 Kambing tersebut.
“Seharusnya nakhoda tidak memberangkatkan kapal jika jumlah awak atau perawat sapi tidak sesuai dengan isi di manifes,” tandas Bambang.
Seperti diketahui, lanjut Bambang, berdasarkan surat persetujuan berlayar (SPB), kapal berangkat dari Telaga Biru pada tanggal 17 Juli lalu dengan membawa hewan ternak sebanyak 788 ekor yang hendak dikirim ke Pontianak sebagai pasokan kebutuhan hewan korban jelang hari raya Idul Adha nanti.
“Kalau dari perhitungan waktu mereka sudah mau nyampai di tujuan,” imbuhnya.
Sedang terkait banyaknya orang yang telah dicatat oleh pihak KM Lintas 18 dalam laporan yang disampaikan ke KSOP Kelas II Pontianak setelah melakukan pertolongan ABK KLM Arta Jaya tercatat 23 orang diselanatkan dan 2 masih dalam pencarian.
“Itu membuktikan bahwa KLM Arta Jaya membawa orang tidak sesuai manifes karea mengurangi dan menambah tidak dilaporkan,” kata Bambang.
Dengan berkaca kejadian itu, Bambang mengaku kedepannya akan memanggil nakhoda setiap kapal yang melapor hendak melakukan pelayaran untuk diberi pemahaman karena semua itu tanggung jawab mereka.
“Kita berikan informasi mengenai kewajibannya, sebab kita berikan wawasan keselamatan pelayaran karena menjadi tanggung jawab nakhoda,” tegas Bambang.
Kita juga akan mengetati lagi pengawal sapi yang tidak berkepentingan karena kapal ini bukan jenis kapal penumpang.
“Untuk pengawal sapi itu harus sesuai dengan hewan yang di muatnya,” tegasnya.
Sementara itu, kronologi penyelamatan yang dilakukan KM Lintas 18 adalah, setelah mendapat berita radio sekitar jarak 1.5 mil dari posisinya pada Hari Sabtu tanggal 20 Juli 2019 pukul 01.50 LT KM. Libtas 18 dl posisi GPS 03’25,634 S / 109’54,892 E mendapatkan panggilan radio dari KLM. Arta Jaya yang sedang dalam keadaan kritis akan tenggelam dengan jarak 1,5 mill dan KM. Lintas 18, Kemudian KM. Lintas 18 melakukan olah gerak mendekati KLM. Arta Jaya untuk melakukan tlndakan penyelamatan.
“Maka satu demi satu orang di KLM. Arta Jaya dapat diselamatkan sekitar 23 orang dampai pukul 07.20 LT. Namun dari keterangan pihak KLM Arta Jaya masih ada 2 lagi orang yang hilang,” jelas Bambang sesuai dengan berita acara yang didapatnya.
Upaya pencarian juga sempat dilakukan oleh KM Lintas 18, lanjut Bambang, sampai akhirnya diputuskan membawa korban kru KLM yang selamat ke Pontianak setelah menyisiri sekitar area penemuan.
“Kemudian kru KM. Lintas 18 mencoba untuk mencari kembali dua orang yang belum ditemukan hingga tiga kali putaran di sekitar tempat tenggelamnya KLM. Arta Jaya, namun belum juga ditemukan,” tandas Bambang.
Dari daftar nama orang yang dapat diselamatkan dari KLM Arta Jaya oleh KM Lintas 18 disebutkan sebagai berikut :
1. H. AMIN
2. JAWAHER
3. HERIYANTO
4. SALEHUDDIN YASIR
5. SAPARUDDIN
6. AMIN
7. SAMSUL
8. H. ACHMAT
9. H. ACHMAT ALWI
10. HASIMUN
11. MONANGWAR
12. ABDUL
13. SYARIFUDDIN
14. SALIDIN
15. M.DEHRI
16. SUPARI
17. MARHAWI
18. SABULLA
19. DAYAT
20. SAYFUDDIN
21. MOHAMMAD SAFIRI
22. PUDIN
23. HOSEN
Dua orang belum diketemukan :
1. SAERI BIN KETEMU
2. SUPRIYADI
Semua orang yang berada di KLM Arta Jaya berasal dari Desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. (RG)