JUGA KONTROL LAYANAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYARAN
SURABAYA – Hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran Idul Fitri 1440 H tahun 2019 di jajaran kantor Syahbandar Tanjung Perak kedapatan dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak masuk kerja. Hal itu diungkapkan kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.SC yang mengatakan bahwa kedua anggotanya didapati tidak hadir setelah digelar apel pagi, Senin (10/6/2019).
“Setiap ASN harus masuk di hari pertama kerja setelah liburan karena itu terkait dengan disiplin sebab ada sanksi sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya ditemui saat melakukan pemeriksaan kegiatan bongkar muat kapal penumpang KMP Niki Sae jurusan Banjarmasin di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (10/6/2019) siang.
Terkait sanksi yang akan dikenakan kepada anggotanya yang tidak hadir alias alpa, lanjut Dwi, dirinya akan menunggu kabar dari yang bersangkutan guna mendapatkan keterangan yang jelas kenapa sebabnya tidak hadir pada hari pertama kerja ini.
“Sanksi pasti kita kenakan kepada mereka (kedua ASN.red) namun setelah kita ketahui keterangan dari yang bersangkutan. Sedang bentuk sanksi itu sudah ada aturannya yaitu mulai dari teguran dan tergantung dari dasar ketidak hadirannya tentunya,” jelas Dwi.
Setelah melakukan apel bendera, Dwi menambahkan, kegiatan selanjutnya juga dilakukan halal bihalal dengan seluruh jajaran kesyahbandaran Tanjung Perak sebagai moment silaturahim setelah sebulan menjalankan ibadah puasa Ramadhon seperti layaknya yang dituntunkan oleh Agama.
“Dengan saling memaafkan lewat halal bihalal diharapkan semakin mempererat kekeluargaan dan suasana kerja bisa lebih nyaman tanpa ada ganjalan setelah sebelas bulan dilewati mungkin ada satu sama lain kekhilafan dapat dilebur pada hari ini dan memperkuat ukhuwah islamiah,” ungkapnya.
Selain itu, mantan Direktur Ditkapel Ditjen Perhubugan Laut ini mengaku, melakukan pengecekan lapangan guna memastikan jalannya pelayanan instansi yang dipimpinnya terkait dengan keamanan dan keselamatan pelayaran dapat berjalan dengan baik dan terjamin.
“Saya juga melihat langsung pelaksanaan pelayanan terkait keamanan dan keselamatan pelayaran pada hari pertama kerja ini di lapangan dan alhamdulillah berjalan dengan baik,” akunya.
Kita berharap, arus balik ini bisa dikontrol terutama dari sisi kapasitas terminal karena akan terjadi penumpukan calon penumpang yang akan naik ke kapal. Untuk itu harus betul-betul diperhatikan demi kenyamanan mereka selama menunggu embarkasi ke setiap kapal. Sedang bagi arus mudiknya itu justru gampang karena begitu tiba di Tanjung Perak mereka langsung turun dan melanjutkan ke daerah tujuan masing-masing sehingga tidak terjadi penumpukan.
“Seperti tahun-tahun lalu, justru arus baliklah yang harus kita kontrol ketat karena calon penumpang kapal itu rata-rata harus menunggu beberapa jam sebelumnya bahkan tak jarang harus menginap,” terang Dwi yang juga Alumni ITS Surabaya itu.
Menurut Dwi, memang masih ada yang harus dibenahi dalam pelaksanaan angkutan Lebaran tahun 2019 ini, terutama sistem dalam layanan informasi kedatangan dan keberangkatan kapal yang tertera pada monitor TV yang telah disediakan pihak Pelindo III di Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) karena dirasa oleh calon penumpang kapal kurang informatif.
“Kami sudah menyampaikan saran kepada pihak Pelindo III untuk updatenya informasi kapal agar para operator kapal diberi akses untuk dapat memberikan jadwal yang kongkrit setiap harinya karena mereka yang lebih tahu oprasional kapal masing-masing,” pungkasnya. (RG)