TANAH BUMBU – Posko angkutan lebaran (Angleb) kapal laut tahun 2019 yang dicanangkan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan selama satu bulan sudah berakhir pada tanggal 21 Juni hari ini di seluruh Indonesia. Hal itu juga dilaksanakan oleh KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin dengan menggelar apel bersama penutupan posko, Jum’at (21/6/2019).
“Sesuai jadwal yang diagendakan Ditjen Hubla posko angkutan lebaran berjalan selama sebulan yang berakhir 21 Juni pada hari ini, untuk itu kita lakukan penutupan posko terpadu,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin, Jum’at (21/6/6/2019).
Dalam apel penutupan posko Angleb 2019 kali ini, Capt. Hermawan menbacakan amanah yang disampaikan Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H Purnomo mengatakan, sebagaimana diketahui, Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019 (1440 H) telah ditutup terlebih dahulu oleh Bapak Menteri Perhubungan pada H+7 atau tanggal 14 Juni 2019. Sedangkan Posko untuk moda transportasi Iaut masih terus berlangsung hingga H+15.
“Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor pelayaran kapal dari satu titik ke titik Iainnya yang memakan waktu lebih lama bila dibandingkan moda transportasi Iainnya, sehingga Posko Angkutan Laut Lebaran baru ditutup hari ini,” kata Hermawan saat memimpin apel bersamaa penutupan Angleb 2019.
Hermawan mengungkapkan kebahagiaan yang takterhingga atas sukses dan lancar jalannya pelaksanaan angleb di Kotabaru-Batulicin meski pelabuhan di kabupaten Tanah Bumbu ini bukan merupakan pelabuhan pantau. Namun karena kegiatan penyeberangan begitu padat sehingga KSOP berinisiatif untuk melaksanakan posko terpadu.
“Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sepenuh hati dengan penuh tanggungjawab sehingga angleb tahun ini dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Disamping itu, Hermawan juga memaparkan hasil dari pelaksanaan Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019 di pelabuhan Kotabaru Batulicin terdapat arus penumpang kapal laut Naik : 10.488 Jiwa dan Turun : 6.153 Jiwa dengan Total : 16.641 Jiwa. Trend dari arus penumpang naik : 71 % dan penumpang turun : 201 % dengan total : 93 % bila dibandingkan Tahun 2018 lalu.
“Arus penumpang Lebaran Tahun 2019 terjadi penurunan penumpang yang naik sebesar 29% dan terjadi peningkatan penumpang turun sebesar 201% dari tahun 2018. Jika di total terjadi penurunan penumpang sebesar 7% dari tahun lalu,” jelasnya.
Sedang secara Nasional, lanjut Hermawan, beberapa pelabuhan yang mengalami Ionjakan penumpang paling tinggi selama masa Angkutan Laut Lebaran 2019 antara lain di Pelabuhan Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Buton. Ternate, Tanjung Perak dan beberapa wilayah lain di Indonesia. Namun demikian, berkat dukungan dan koordinasi yang sangat baik dengan berbagai pihak sehingga Ionjakan penumpang tersebut dapat ditangani dengan baik dan seluruh penumpang dapat terangkut hingga sampai ke tujuan.
“Salah satu cara yang dilakukan perhubungan laut untuk mengatasi lonjakan penumpang diantaranya dengan pengerahan kapal-kapal Negara baik kapal Navigasi ataupun kapal patrol KPLP yang ditugaskan untuk mengangkut penumpang di pelabuhan yang terjadi lonjakan penumpang serta bantuan kapal dari TNI AL dan juga deviasi kapal penumpang yang diperbantukan untuk mengangkut penumpang yang melonjak dan memadati pelabuhan,” urainya.
Selain itu. Ditjen Perhubungan Laut juga menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan program “Mudik Gratis Sepeda Motor Dengan Kapal KM. Dobonsolo yang terlaksana dengan sukses dan lancar serta mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Tercatat lebih dari 11.000 orang telah mengikuti kegiatan mudik gratis sepeda motor dengan kapal Iaut tahun ini atau mencapai lebih dari 73 % kuota yang terisi.
“Program Mudik Gratis tahun 2019 yang melayani trayek Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Pelabuhan Tanjung Emas Semarang PP ini tentunya menjadi bukti kepedulian Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut,” pungkas Hermawan mengutip ucapan Dirjen Hubla. (RG)