SURABAYA– Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti akhirnya berhak menempati salah satu kursi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan dengan perolehan 2,26 juta suara.
Dari empat kursi yang disediakan untuk daerah pemilihan Jawa Timur, La Nyalla berhak satu kursi bersama calon yang lain, yaitu Evi Zainal Abidin Ahmad Nawardi, dan Adilla Azis. Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi final KPU Jawa Timur yang dibacakan di Surabaya, Sabtu (11/5/2019).
Dimintai tanggapan atas kemenangannya, La Nyalla mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Jawa Timur kepada dirinya.
”Ini kepercayaan yang besar, amanah yang tentu saja berat. Lebih dari 2,2 juta suara, tersebar merata di 38 kabupaten/kota, tanpa politik uang justru di tengah maraknya politik uang, terima kasih semuanya. Saya tidak akan mengkhianati kepercayaan ini,” ujar La Nyalla.
Menurut Nyalla, salah satu program utama ke depan adalah penguatan ekonomi rakyat berskala kecil dan mikro di Jawa Timur. Sebagai anggota DPD, kelak La Nyalla berjanji akan mensinergikan program itu dengan berbagai pemangku kepentingan.
”Advokasi kebijakan di tingkat pusat akan membuka banyak jalan bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Nanti tentu saja kita kolaborasikan pemerintah pusat dan daerah, ada provinsi dan serta kabupaten/kota. Insya Allah banyak jalan kita perjuangkan bareng untuk warga Jatim,” ujarnya.
Tanpa politik uang, La Nyalla mampu meraup lebih dari 2,2 juta suara. Menurut Koordinator relawan La Nyalla Academia, Rohmad Amrullah, hal itu tidak terlepas dari model relasi politik jangka panjang yang dilakukan La Nyalla selama bertahun-tahun di Jawa Timur. Berbagai kelompok dan komunitas telah didampingi serta diadvokasi La Nyalla beserta jaringannya selama bertahun-tahun.
”Karena Pak La Nyalla datang bukan hanya saat mau pemilu. Selama ini bersama para pelaku UMKM, organisasi kemasyarakatan, komunitas anak muda, kelompok perempuan, guru ngaji, organisasi petani dan nelayan, asosiasi pengusaha, dan masih banyak lagi, semuanya berkomunikasi tanpa putus, dan itu sudah bertahun-tahun. Ini yang menjadi penjelas mengapa tanpa politik uang, Pak La Nyalla mendapat 2,2 juta suara,” jelas Amrullah. (Diea)