MV Holsatia Ukir Sejarah Kapal Terbesar Sandar Di TPS

105
Posisi kapal MV Holsatia saat sandar di Dermaga TPS Kade 699 980, Sabtu (6/4/2019) dini hari.

SURABAYA – Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mulai menorehkan sejarah baru pelayanan terhadap bongkar muat kontainer kapal asing raksasa dengan kapasitas 3.100 box atau 4.600 TEUs bila dibandingkan sebelumnya yang hanya mempunyai volume rata-rata 1.700 2.000 box atau setara 2.700 hingga 3.200 TEUs. Ini terbukti, dengan telah sandarnya Kapal berbendera United Kingdom, MV Holsatia telah sandar di dermaga TPS tepatnya pada kade 699 980 (berth 04).

Kepala Humas PT. TPS, M. Soleh mengatakan, Sejak tahun 2016 pengoperasian Kapal dengan kapasitas muat lebih dan’ 4.000 TEUs di TPS terus terjadi peningkatan, terutama untuk mendukung perdagangan di rute-rute Inter Asia.

“Hal ini dibuktikan dengan peningkatan arus petikemas intemasional yang melalui TPS periode Januari-Maret tahun 2019 tercatat sebanyak 321.958 teus, sehingga meningkat 7.16% dibanding periode Januari-Maret tahun 2018 yakni sebesar 300.437 TEUs,” katanya saat mendampingi wartawan menilik langsung keberadaan kapal tersebut di Dermaga TPS, Sabtu (6/4/2019).

 

Saat wartawan pelabuhan melihat langsung posisi sandar kapal MV Holsatia di Dermaga TPS, Sabtu (6/4/2019).

Seiring dinamika itu lanjut Soleh, beberapa tahun terakhir, TPS sebagai pengelola terminal peti kemas terbesar di wilayah timur Indonesia, berbenah dengan memastikan kesiapan di era perubahan, sehingga dilakukan Pendalaman kolam dermaga internasional yang semula -10,5mLWS menjadi sama dengan kedalaman alur pelayaran barat surabya (APBS) mencapai -13mLWS.

Baca Juga  Sosialisasi Pelindo Bersih Perkuat Komitmen Anti-Korupsi

“Dan sebelumnya juga telah menambah tiga unit Container Crane (CC) pada awal tahun 2017 dengan spesifikasi twin lift sehingga mampu mengangkat 2 peti kemas sekaligus dan jangkauan 16 baris merupakan CC dengan spesifikasi terbaik di Pelabuhan Tanjung Perak sekitarnya,” jelas Soleh.

Disamping itu, TPS juga melakukan peremajaan crane dengan menggunakan tenaga listrik yang semula digerakkan dengan mesin diesel. Itu mampu meningkatkan kinerja bongkar muat per crane menjadi 27.7 peti kemas/crane/jam dibanding sebelumnya yang rata-rata 25 petikemas/crane/jam.

“Pada kegiatan bongkar kuat MV Holsatia ini ada sebanyak tiga unit CC twin lift dialokasikan unluk backup kegiatannya proses dengan rencana waktu bongkar muat 50 jam atau rata-rata 84 peti kemas per jam. Pandu dan tunda siap siaga di TPS, dan sangat berperan dalam efisiensi waktu sandar dan berangkat kapal”, tandas Soleh.

Sementara itu, Direktur Utama PT. TPS, Endot Endrartono menyatakan, Kapal Panamax dengan Length Over All (LOA) 261 meter, berat 39.941 ton dan draft 11,5 meter ini mempunyai rute Singapura-Surabaya dan akan dioperasikan secara bergantian oleh konsorsium perusahaan pelayaran Ocean Network Express (ONE) dan sembilan perusahaan pelayaran lainnya. Dan Rencana layanan untuk kapal tersebut, diberikan setiap hari Rabu dan Sabtu dengan volume bongkar muat yang relatif sama.

Baca Juga  PT Pelni Pastikan Setiap Kapalnya Dilengkapi MES

“Perubahan dalam industri kepelabuhanan di TPS adalah dengan menerapkan efisiensi dan tetap menjaga derajat layanan terbaik kepada pengguna jasa agar dapat berjalan dengan pasti,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE