SURABYA – Simpatisan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) mulai angkat bicara soal ramainya klaim sebagai pemenang di Pilpres 27 April 2019. Untuk itu, JKSN kepada awak media berseru mengajak semua elemen menahan diri dan tidak mengumbar pernyataan yang akan memperkeruh suasana.
Mencermati perkembangan Pilpres 2019, dikatakan pasangan Capres-Cawapres nomor 01 disebut unggul, tetapi banyak yang mengganggu dan menggoyang dengan cara-cara yang mengarah inskonstitusional. Meski hingga saat ini penghitungan suara manual mulai masuk di tingkat kecamatan (PPK).
“JKSN meminta kepada seluruh elemen dan jaringan yang ada untuk tidak terpengaruh quick count dan tetap mengawal perhitungan suara hinggai 22 Mei, serta pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh KPU RI,” ujar KH Zahrul Azhar didampingi sejumlah kiai di Surabaya, Sabtu (20/04/2019).
Ditambahkan, pihaknya sangat menghargai hasil karya ilmiah dan pendekatan keilmuan yang dilakukan lembaga survei. Dasar itulah yang juga menjadi pijakan JKSN menyuarakan itu.
“Salah satu produk keilmuan itu adalah quick count, namun kami tidak meyakini itu sebagai satu-satunya pegangan. Karena kami yakin dengan keputusan dari KPU,” tambahnya.
Sambil menunggu hasil rekap resmi KPU, quick count diakui sebagai pegangan yang merupakan karya ilmiah dan ada dasarnya. Lantaran, hasil quick count juga pernah dilakukan di beberapa kali pemilu sebelumnya. Dan, hasilnya tidak jauh dari rekapitulasi KPU.
“Jika nanti pun nanti berubah, saya berharap kepada seluruh masyarakat harus menghargai segala keputusan yang diputuskan oleh KPU,” tegas pemilik panggilan Gus Hans.
Berikut ajakan JKSN Jatim kepada masyarakat,
Pertama, tetap siaga untuk memantau dan mengawal proses penghitungan suara mulai dari kecamatan hingga provinsi. Dan ikut menjaga terjadinya kekeliruan dan manipulasi suara yang dapat merugikan pasangan 01.
Kedua, terus berdoa baik sendiri atau berjamaah dan memohon kepada Allah SWT agar kemenangan yang diraih pasangan 01, berdasarkan quick count seiring dengan hasil yang ditetapkan KPU RI.
Ketiga, menghimbau pengurus dan simpatisan JKSN Jatim agar tetap tenang dan tidak terpengaruh berbagai opini.
Keempat, seluruh pengurus dan simpatisan JKSN Jatim tetap menjalin kerjasama dengan penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, serta aparat keamanan baik Polri dan TNI dalam menjaga Kamtibmas. (Diea/71)