SURABAYA – Jelang angkutan lebaran yang sebentar lagi akan berlangsung sekitar awal Juni 2019 tentu ketersediaan kapal penumpang menjadi hal utama untuk semua rute pelayaran ke seluruh Indonesia khsusnya untuk armada kapal PT Pelni yang menjadi idola masyarakat. Namun dengan terbakarnya kapal KM Awu tatkala dilakukan perawatan rutin docking di galangan PT JMI Semarang tiga hari lalu sedikit banyak berdampak pada pelayanan pelayaran kapal tersebut.
Corporate Secretary PT. Pelni (Persero), Yahya Kuncoro membantah kalau terbakarnya KM Awu akan mengaggung jadwal pelayaran rute kapal yang sudah ada. Sedang kapal itu sendiri segera mendapatkan penaganan perbaikan karena kapal pun masih dalam rangkaian docking di galangan sehingga kejadian itu masih menjadi tanggung jawab pihak galangan.
“Secepatnya akan kita operasikan kembali karena yang terbakar hanya berada di posisi ruang kamar nakhoda dan tidak menganggu mesin. Artinya tidak vital karena hanya berada di ruang kru kapal bukan yang bagian untuk penumpang. Apalagi bukan bagian mesinya sehingga akan cepat jalan,” ujarnya disela mendampingi Direktur SDM dan Umum, Ganefi dalam acara Pelni menjual paket pangan murah dan penyerahan bantuan life jacket di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak,” Kamis (28/3/2019).
Menurut yahya, saat ini sedang dilakukan investigasi terhadap kebakaran yang menimpa kapal KM Awu. Dan kejadian itu sendiri masih berada di area galangan kapal saat docking jadi bukan ranahnya Pelni sehingga masih menjadi tanggung jawab pihak galangannya.
“Galangan yang akan bertanggung jawab,” tegasnya.
Sedang taksiran besarnya kerugian yang diakibatkan kebakaran itu, Yahya enggan menyebutkan. Menurutnya saat ini kapal dalam appraisal pihak asuransi untuk mengetahui nilai kerugiannya.
“Kami belum tahu. Selain itu masih dalam penafsiran oleh pihak asuransi,” tandasnya.
Sementara Direktur SDM dan Umum PT Pelni, ganefi menambahkan, menghadapi menjelang angkutan lebaran yang akan datang, Pelni telah mempersiapkan armadanya dengan baik sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Bahkan program mudin gratis BUMN telah banyak yang mendaftarkan diri.
“Kita lakukan sinergi BUMN untuk melayani program mudik gratis dengan menyesuaikan rute kapal yang sudah ada,” tuturnya..
Ganefi menambahkan, para pengada mudik gratis yang akan mendistribusi kepada kita bukan kita membuat progran kapal khusus meski di Pelni sendiri ada tapi lebih diperbesar lagi.
“Diperkirakan ada kenaikan 5 persen dalam mudik dengan kapal laut tahun ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelni telah membagikan secara simbolis bantuan life jacket kepada kapal tradisional yang berjumlah sekitar 2000 buah yang disebarkan di 8 lokasi yaitu Medan, Tanjung Pinang, Luwuk, Sorong, Karimun Jawa, Larantuka, dan Tarakan. Dan pemberian pangan murah dengan harga 10,000 rupiah bagi penumpang kapal, tenaga buruh maupun masyarakat yang beraktivitas area pelabuhan.
“Nilai pangan murah itu kita kemas senilai Rp. 40 ribu tapi kita jual Rp. 10 ribu dan unik pemberian pangan murah karena dilakukan diatas kapal,” pungkas Ganefi. (RG)