SURABAYA – Bambang Haryo Soekartono memberi komentar terhadap apa yang telah disampaikan Menteri Koordinator Politik, hukum dan Ham, Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menyebut penyebar hoax bisa dijerat dengan UU Teroris dinilainya asal ngomong alias ngawur.
“Kalau hoax itu dikategorikan Teroris maka bisa dikatakan pak Wiranto teroris dong karena sudah membuat statemen ngawur padahal dia itu Menkopolhukam jadi ngak boleh asal ngomong, mabuk kali..,: ujar Bambang saat konfirmasi titikomapost.com, Jum’at (22/3//2019)
Menurut Bambang, tentang apa yang dikatakan oleh Wiranto di salah satu media itu sangat diragukan. Pasalnya, dari data yang dimilikinya kenyataanya Indonesia berada di urutan ke 72 negara teraman di dunia.
“Wiranto, kemarin (Dikutip viva.co.id) menyebutkan Indonesia sebagai Negara teraman ke 9 di Dunia meski banyak gangguan, ini merupakan hoax, karena data dari independent.co.uk media asal inggris itu menyebutkan Indonesia berada di urutan ke 72 negara teraman,” jelas Bambang.
Jadi, lanjut Bambang, kalau pernyataan hoax itu masuk dalam kategori teroris, saya bisa katakan pak Wiranto itu Teroris karena sudah melakukan hoax akibat asal bicara tanpa di dasari data yang kuat.
“Kalau data yang diambilnya itu dari pasar Genteng atau pasar Turi bisa jadi,” imbuhnya.
Sehingga, anggota Komisi V DPR-RI dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo itu sangat menyayangkan sekali yang dilakukan oleh Menkopolhukam ini cuman mencari sensai dan sangat ngawur. Hal itu akan menjadi bumerang bagi dirinya, bahkan bumerang bagi kabinetnya presiden Jokowi karena dia merupakan tim pemenangannya capres Jokowi.
“Itu akan menjadi bumerang bahkan buat capres 01 sebab Wiranto sebagai tim pemenangannya. Kalau tidak mampu jadi menteri mundur aja,” kata Bambang.
Bayangkan kalau hoax itu akan dikatakan teroris, sedang hoax itu sendiri tidak selalu hal-hal yang menteror bisa juga yang menyenangkan tetapi tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau bohong, misalnya Pak Jokowi ingin menyenangkan rakyat dengan mengatakan bahwa Bandara Kertajati itu adalah terbesar nomor dua di Indonesia, begitu saya lihat sendiri kenyataan di lapangan kita temukan bahwa lapangan terbang ini punya tempat parkir pesawat berapa ? yang dijawab 10 oleh Dirutnya. Padahal di Solo saja sudah 14, Balikpapan 40 an dan Kupang saja 16, jadi bagaimana ceritanya Kertajati dikatakan nomor 2.
“Itu bisa dikatakan hoax. Apa juga pak Jokowi akan dibilang teroris kan ngawor pool iku (Ngawur benar.jawa),” pungkas Bambang. (RG/red)