SURABAYA – Melihat fakta yang ada bahwa sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki merupakan mayoritas generasi Millennial berjumlah hingga 60 persen dari seluruh pegawai, PT Pelindo III (Persero) berupaya sedini mungkin membangun jiwa kepemimpinan leadership mereka guna mempersiapkan calon pemimpin-pemimpin BUMN yang handal dan berkarakter.
“Kedepan, para milenial inilah yang akan menerima estafet kepemimpinan di Pelindo III. Oleh sebab itu mereka juga perlu dibekali pelatihan kepemimpinan yang kuat sejak sekarang sehigga pada saat nanti ketika mereka (pegawai.red) memimpin dalam perusahaan yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) ini, mereka sudah memiliki jiwa leadership yang baik yang sadar terhadap lingkungannya,” ujar Direktur utama PT Pelindo III (Persero) Doso Agung disela-sela kegiatan simbolis penanaman 100 pohon dilingkungan pelabuhan Tanjung Perak jalan Laksda M Nasir, Jum’at (1/2/2019).
Menurut Doso, sekarang ini, seperti diketahui bahwa Pelindo III ini memiliki kurang lebih 60 persen karyawannya generasi millennial sebagai penerus kepemimpinan. Untuk itu, golongan muda ini harus mendapatkan suatu pelatihan, pendidikan leadership dan manajerial serta aktivitas-aktivitas kemanusiaan sejak dini untuk membangun jiwa kepemimpinan mereka agar memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang juga menjadi tanggungjawab perusahaan seperti yang sedang kita selenggarakan dalam rangka memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional lewat kegiatan penghijauan fasilitas umum, donor darah, sunatan massal dan lain sebagainya.
“Sehingga diharapkan, ketika mereka menjadi seorang leader di Pelindo III, hal-hal nyata yang kita mulai lakukan pada akhir-akhir ini itu nantinya akan tertanam pada dirinya masing-masing dan dapat membentuk pribadi pimpinan yang baik,” katanya.
Kesiapan yang dilakukan PT Pelindo III terhadap SDMnya itu bukan tidak beralasan, pasalnya kedepan perusahaan dihadapkan dengan tantangan yang begitu dasyat untuk mengelolah bisnis kepelabuhanan di tanah air ini bila itu tidak dilakukan maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap eksistensi pelindo. Selain itu juga harus diketahui bahwa peran pelabuhan di Indonesia itu sangat vital dan baru dalam pemerintah sekarang disadari betul peran maritim tersebut.
“Makanya saya selalu ingatkan kepada teman-teman bahwa BUMN itu tugasnya selain harus menjaga pertumbuhan dengan mencari laba namun diingat bahwa kita sebagai agent of development,” jelas Doso.
Disamping itu, lanjut Doso, Indonesia adalah negara kepulauan, artinya banyak titik yang memerlukan konektivitas atau keterhubungan. Apalagi, pulau di Indonesia juga terpisah oleh beberapa selat yang kurang lebih sebanyak 15 selat yang membatasi, seperti Selat Bali, Selat Lombok, Selat Karimata dan lain sebaganya, yang luar biasanya luasnya dan jaraknya sangat jauh sehingga hadirnya Pelindo yang mempunyai core bisnis kepelabuhanan itu sangat diharapkan.
“Orang mulai berfikir logistik, orang mulai berfikir distribusi ketika seorang pedagang harus melintasi wilayah yang lebih jauh dibalik lautan. Artinya disitu perlunya transportasi apalagi dikita ini pulau-pulau itu terpisah-pisah,” pungkasnya. (RG)