Bandara Kertajati Menuai Kritik Pedas, Bambang Haryo: Itu ‘ Tipu Rakyat ‘

97
Bambang Haryo Soekartono (baju batik) saat lakukan kunjungan ke Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat.

JAKARTA – pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka Jawa Barat menuai kritikan dari Anggota Komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono yang mengaku geram dengan pemerintah Jokowi. Pasalnya, Bandara yang menelan biaya dengan total Rp4,8 Triliun tersebut dianggap menipu rakyat.

“Bayangin, itu Bandara telah memakan biaya Rp2,6 Triliun dari Pusat dan ditambah fasilitas pendukungnya dari Pemda Rp2,2 Triliun, totalnya Rp4,8 Triliun, tapi manfaatnya enggak ada,” ujar Bambang, Rabu (6/2/2019).

Bambang menilai Bandara tersebut terlalu dipaksakan untuk beroperasi, padahal pembangunannya sendiri dibangun asal-asalan. Bahkan Instrumen landing system di Bandara Kertajati belum di install, padahal, itu sangat penting, terlebih terkait keselamatan penumpang dan penerbangan.

“Saya penasaran dan mencoba ke sana. itu pas landing, kita semua terkejut. Kok kasar begini? eh ternayata benar, Instrumen landing system belum di install. Ini kan sangat bahaya,” akunya.

Selain itu, lanjut Bambang, Conveyor bagasi di Bandara itu juga hanya ada 1, kemudian X-Ray masih menggunakan milik Bandara Soetta, yang belum dikalibrasi selama 3 tahun. Di lantai dua tempat restoran gitu, masih sepi. dan lantainya pun belum di tekel, masih semen. Sedang, penempatan X-Ray yang masih asal-asalan, karena tidak ada sterilisasi, termasuk juga system pemadaman juga membahayakan, jika bandara ini kebakaran maka satu Bandara bisa habis.

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

“Bandara ini tidak layak, dan ini adalah satu penipuan yang dilakukan Pemerintah dalam menginformasikan bahwa Bandara ini adalah Bandara Terbesar,” tegas Bambang.

Kenyataannya, Bandara Kertajati baru didarati awal kali pada 8 juni 2018 dan hanya satu maskapai yaitu Citilink tapi maskapai pelat merah itu mengalami kerugian lantaran sepi penumpang. Sehingga pesawat dengan jumlah180 seat, itu paling banyak cuma dapat 40 penumpang, siapa yang mau rugi?. Anehnya, kenapa kemudian ada akal akalan dibuat rute penerbangan dari Yogyakarta ke Majalengka harus lewat Surabaya, transit lagi ke Balikpapan dan baru ke Kertajati otomatis jadi mahal.

“Tahu enggak? dari Yogyakarta ke Bandara Kertajati itu tarifnya mahal diatas Rp5 juta,” kata Bambang dengan ekspresi keheranan.

Bahkan, Anggota dewan fraksi Gerindra dapil I Jawa Timur itu mencoba intip di agen penjualan tiket online Traveloka, ternyata benar, harga tiket Yogyakarta menuju Bandara Kertajati mencapai Rp5.897.600 dengan durasi waktu 17 jam 45 menit. Itu artinya perjalanan Yogya-Majalengka melebihi perjalanan ke luar negeri.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Dengan durasi waktu dan harga segitu, siapa yang mau naik pesawat. Katanya ini Bandara termegah dan besar. Tapi nipu rakyat,” tandas Bambang.

Mirisnya, Bandara Kertajati ini dibangun diatas lahan Produktif sekitar 2.000 Hektar, dan pada saat itu rakyat berdarah-darah mempertahankan tanahnya, namun sekarang tidak dipakai.

“Ini satu penipuan, satu koruptif besar-besaran. Dan perlu masyarakat tahu, saat ini yang beroperasi disana hanya peswat Lion air dan Citilink,” pungkasnya Bambang. (ruu/don/red)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE