Recovery Dermaga Kalimas Dikerjakan Sonder Menunggu Asuransi

55
Suasana saat wartawan mendapat penjelasan mengenai kondisi dernaga Kalimas yang ambrol oleh Kepala Otorita Pelabuhan Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto yang didampingi CEO Regional Jawa Timur PT Pelindo III (Persero), Onny Djayus beserta jajaran kantor pusat, Jum'at (25/1/2019).

PELINDO III AMBIL LANGKAH KARENA URGENSI PELABUHAN

SURABAYA – Setelah melihat lokasi dan lakukan kajian bersama antara Pelindo III dan Otoritas Pelabuhan  terhadap kondisi dermaga pelabuhan Kalimas Tanjung Perak yang ambrol pekan lalu akibat terkikis air, Pelindo III putuskan segera lakukan perbaikan sebagai langkah recovery meski tidak harus menunggu klaim asuransi pelabuhan cair mengingat urgensinya.

“Kami lakukan langkah cepat untuk lakukan recovery dermaga pelabuhan Kalimas yang ambrol dan tidak harus menunggu dana yang dikeluarkan asuransi,” tutur CEO Regional Jawa Timur PT Pelindo III (Persero) Onny Djayus mendapingi Kepala kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto menjelaskan kepada wartawan, Jum’at (25/1/2019).

Menurut Onny, yang terpenting pihak asuransi sudah menerima kalim dan mengetahui serta telah memperkirakan nilai klaimnya sehingga kita dapat melakukan perbaikan agar secepatnya giat pelabuhan Kalimas dapat berjalan normal kembali. Meski kita lakukan dengan cepat tapi kami tidak mau tergopoh-gopoh karena harus mempertimbangkan kondisi sekeliling dermaga yang ambrol sebagai antisipasi kita lakukan pemeriksaan secara keseluruhan kondisi fisiknya dengan pengamatan sementara.

“Kalau harus menunggu kalim asuransi turun maka akan lama kemungkinan  tahun depan juga belum tentu dikerjakan,” ungkapnya.

Kondisi Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya yang ambrol, Sabtu (19/1/2019) dini hari.

Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto, menjelaskan, tingginya intensitas curah hujan belakangan ini mendorong debet air di wilayah Tanjung Perak menjadi tak terukur ditambah pasang surut air laut tak menentu akibat cuaca ektrim sehingga pembuang air yang menuju ke laut melalui gorong-gorong pelabuhan Kalimas tak setabil yang akhirnya menggenangi tanah sekitar dermaga yang berdampak ambrolnya konstruksi dermaga buatan Kolonial Belanda yang berumur sekitar 100 tahun lebih.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Konstruksi dermaga Kalimas beda dengan yang sekarang karena kontur pekerjaan dermaga dengan mengunakan pembangunan secara kurap sehingga saat air debitnya besar membuat tanah susut,” ujarnya.

Hernadi juga mengingatkan, Kondisi ini memang harus diperbaiki, artinya kalau diperbaikan harus dengan betul-betul tidak hanya pada 30 meter yang ambrol saja tapi juga harus dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi dermaga secara keseluruhan.

“Ini sebagai langkah aman mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi mengingat kondisi cuaca akhir-akhirn ini sangat kurang bersahabat,” tegasnya.

BACA JUGADermaga Kalimas Ambrol Berpotensi BahayakanKapal http://www.titikomapost.com/dermaga-kalimas-ambrol-berpotensi-bahayakan-kapal.html

Senada Hendiek dari bagian teknik kantor Pusat Pelindo III mengatakan, dalam kasus ambrolnya dermaga Kalimas ini bisa disebut anomali air yang disebabkan cuaca ektrim sehingga curah hujan terjadi sangat hebat dan juga dipengaruhi pasang air laut yang melebih batas normal sehingga air laut akan masuk kecela dermaga secara kuat dan otomatis akan menghantam kontur tanah yang berlumpur dan terjadi pelemahan tanah akan mudah amblas.

“Ditambah lagi hujan yang berkepanjangan dari hari Jum’at hingga Sabtu (18-19/1) yang semua air di Tanjung Perak bermuara di Kalimas sehingga tatkala hujan deras ditambah air laut pasang otomatis akan berkumpul, ini yang menyebabkan dermaga ambrol pada Sabtu (19/1/) dini hari,” terangnya.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

Hendiek juga menambahkan, memang benar apa yang dibilang oleh kepala Otoritas Pelabuhan, bahwa musuhnya tanah adalah air dimana bisa melemahkan jadi kondisi Talud dermaga kalimas yang berupa pasir dan ditambah lagi kondisi dermaga mengalami pelemahan karena faktor usia yang sudah mencapai ratusan tahun.

“Mungkin kita ini diingatkan agar melakukan pengecekan secara keseluruhan dermaganya karena sudah tua. Bila dilihat Tanjung Perak yang dibangun pada tahun 1910 sedang Kalimas lebih dulu ada maka bisa dipastikan Kalimas sekitar 120 an,” jelasnya.

Memang pelabuhan Kalimas sebetulnya ini peruntukannya bukan untuk komersial tapi lebih digunakan sebagai pelabuhan rakyat. Namun demikian, Pelindo III juga tidak akan mengabaikan masalah safety dilingkungan kerja pelabuhan Kalimas karena setiap tahun kita lakukan pengecekan karena terkait dengan asuransi.

“Terkait dengan asuransi, semua aset Pelindo III diasuransikan, dalam hal ini kami segera lakukan perbaikan dengan menunjuk PT BIMA sebagai pelaksananya dan material pun sudah mulai disiapkan,” tandas hendiek.

Namun demikian, CEO Regional Pelindo III Jawa Timur, Onny mengingatkan kepada pelaksana yang menerima pekerjaan perbaikan dermaga Kalimas tidak hanya berupaya cepat melakukan pekerjaan itu tapi agar juga menyiapkan perijinan dari pihak Otoritas Pelabuhan.

“Kalau memang hari ini siap maka kami akan menandatanganinnya karena itu untuk kepentingan semua,” saut Kepala Otoritas, Hernadi.

“Sedang pengerjaan perbaikan dermaga itu sendiri, Pelindo III telah menyiapkan anggaran sekitar 3 miliar,” imbuhnya.

Perlu diperhatikan, lanjut Onny, investasi yang dikeluarkan pemerintah itu kita ini untuk rakyat jadi kalau dihitung berharap kembali maka tidak akan kembali-kembali karena hanya dilandasi untuk melayani. Seperti, contohnya Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) sampai kiamat pun tidak kembali investasi yang telah dikeluarkannya. Jadi itu murni untuk rakyat dengan dipasang segala fasilitas sekelas Bandara baik AC, Eskalator maupun Lift sebagai sarana, bahkan penumpang yang menunggu kapal hingga dua hari pun kita ijinkan untuk menunggu di dalam tidur berfasilitaskan AC.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Memang tak jarang kita lakukan pengusiran terhadap penumpang tapi bukan diusir keluar melainkan saya usir masuk agar tidak bergerombol di luar,” kelakar Onny.

Untuk diketahui, pelabuhan Kalimas adalah pelabuhan yang masuk dalam kawasan pelabuhan Tanjung Perak yang dikelolah oleh PT Pelindo III (Persero) yang lebih difungsikan sebagai pelabuhan kapal-kapal rakyat (Pinisi) yang hingga saat ini masih beroperasi bahkan dalam perkembangan jaman, pelayaran kapal rakyat juga telah banyak ekspansi ke kapal besi sehingga tak hayal pelabuhan Kalimas juga dipenuhi dengan kapal-kapal besi. Namun dalam operasionalnya kapal besi tersebut diatur oleh Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak dengan membuat aturan yang memberi batasan kapal motor (KM) yang masuk Kalimas hanya diperkenankan maksimal mempunyai panjang maksimal 60 meter mengingat lebarnya yang terbatas dan ditambah lagi draft alurnya cukup dangkal hanya sekitar 2,5 meter. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE