Dermaga Kalimas Ambrol Diduga Dampak Pengerukan Alur

83
Kondisi Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya yang ambrol, Sabtu (19/1/2019) dini hari.

MATERIAL LONGSORAN DERMAGA KE TENGAH ALUR KOLAM KALIMAS

SURABAYA – Kejadian runtuhnya Dermaga Kalimas Tanjung Perak di sekitar kade 1350 – 1400 menjadi pertanyaan besar, pasalnya bangunan produk pemerintah kolonial Belanda yang lebih dari setengah abad menjadi urat nadi gerak perekonomian pengiriman berbagai kebutuhan pokok ke luar Jawa dengan menggunakan kapal-kapal rakyat (pinisi) hingga sekarang masih aktif disandari. Namun, akibat ambrolnya dermaga sepanjang 30 meter dengan lebar 4-5 meter sebagian besar material bangunan longsor memenuhi alur kolam Kalimas, hal ini yang sangat berpotensi membahayakan bagi kapal-kapal yang akan keluar pelabuhan.

Dari pantauan di lapangan, ada sekitar dua hingga lebih  kapal pinisi yang berada diatas area dermaga yang ambrol siap berlayar hanya menunggu cuaca membaik dan ini diperkuat lagi dari keterangan yang didapat dari lapangan bahwa kegiatan bongkar muat barang sementara dipindahkan ke arah utara, dan secara umum tidak mengganggu operasional.

Tampak dua kapal pinisi diatas kade 1350 posisi dermaga Kalimas yang ambrol siap berlayar. Namun beresiko kandas akibat material longsiran dermaga tersebut yang ke tengah alur kolam.

Deputy Manager GA and Communications Pelindo III (Persero) Regional Jawa Timur, Wilis Aji mengatakan, memang Talud dermaga Kalimas sekitar kade 1350 – 1400 mengalami kerusakan ambrol sepanjang 30 meter yang terjadi pada hari, Sabtu (19/1) dini hari. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka area kerusakan dipasang pagar seng sepanjang 50 meter dan lebar 5 meter agar tidak membahayakan penggunajasa saat melintas keluar pelabuhan menuju pos V.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan serta observasi oleh bidang teknik bersama pihak Asuransi dan Otoritas Pelabuhan untuk mencari penyebab runtuhnya dermaga tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (22/1/2019).

Disamping itu, lanjut Wilis, tim yang memeriksa tersebut juga melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan dermaga yang lain kali-kali ada kondisi serupa dengan yang mengalami kerusakan sehingga bisa melakukan tindakan sedini mungkin sebagai langkah antisipatif.

“Sampai hari ini belum ada keputusan yang pasti terkait kerusakan itu. Yang jelas kalau sudah diketemukan faktor penyebabnya maka akan segera dilakukan perbaikan setelah pihak asuransi memutuskan karena seluruh dermaga dalam peroteksi asuransi PT Akrindo,” jelas wilis.

Saat ditanya terkait ambrolnya dermaga yang berada di Pos 5 pelabuhan Kalimas, Wilis menjelaskan, untuk sementara faktor penyebab longsornya dermaga dari keterangan pihak bidang teknik PT Pelindo III cabang Tanjung Perak lebih disebabkan karena kondisi dermaga Talud yang sudah Obsolete ditambah curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan air masuk ke dalam tanah urugan dermaga sehingga menyebabkan jenuh air dan memberikan tekanan lebih ke struktur dinding dermaga. Selain itu, pasang surut air laut berkontribusi terhadap tingkat kejenuhan tanah yang berdampak pada pelemahan dari kekuatan tanah tersebut sehingga ada penekanan dan terjadi amblas.

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

“Material ambrolnya derma kemungkinan longsor ke posisi yang lebih dalam (tengah alur) karena saat kemarin masih kelihatan ada tapi sekarang sudah lubang besar,” akunya.

Namun berdasarkan informasi dilapangan bahwa terjadinya keruntuhan dermaga kalimas tersebut karena adanya pengerukan kolam kalimas yang diduga kurangnya pengawasan sehingga alat keruk tersebut saat mengeruk terlalu dekat dengan bibir dermaga akibatnya dermaga tersebut runtuh.

“Mestinya diawasi ketat apalagi pakai alat keruk,biar tidak terlalu kepinggir saat mengeruk,” kata sumber yang engan disebut namanya.

Sedang taksiran akibat kejadian itu Pelindo III membutuhkan anggaran sekitar 5 miliar untuk memulihkan kondisi dermaga agar bisa berfungsi seperti semula.

Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak , Hernadi Tri Cahyanto menjelaskan, atas abrolnya dermaga pelabuhan Kalimas tersebut, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kondisi dermaga guna mencari tahu persisnya atas kerusakan itu.

“ Saya sudah tugaskan Bidang Perencanaan dan Pengembangan (Renbang)dan Fasilitas Pelabuhan (Faspel) cek bersama Pelindo,” tuturnya.

Sedang, terkait faktor penyebab kerusakan dermaga tersebut, Hernadi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih menunggu hasil pengecekan yang dilakukan jajarannya bersama pihak pelindo III untuk bisa disimpulkan.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Saya masih perlu fakta penyebabnya,” tandas Hernadi.

Terkait lebih lanjut persoalan seputar runtuhnya dermaga Kalimas yang berpotensi terhadap keselamatan pelayaran kapal-kapal pinisi tatkala hendak melintas alur disekitar dermaga yang rontok akibat material bangunan yang longsor turun ke tengah alur, Hernadi belum bisa memberikan keterangan lebih karena dirinya mengaku masih berada di Jakarta.

“Saya lagi rapat di jakarta, sebaiknya kita bicarakan tidak melalui Whatsapp (WA),” pungkasnya.

Bersambung…

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE