KETIGANYA DIEVAKUASI DARI DALAM KAMAR MASING-MASING DI DEK 3
SURABAYA – 3 korban tersisa dari terbakarnya kapal KM Gerbang Samudra I seminggu lalu, Ahad (2/12) di Utara Karang Jamuang Madura dekat PHE 23 posisi koordinat 06 -35.975 S / 112-54.389 E 01.45 LT – 01.48 LT dimana sebelumnya tim penyelamat bersama telah berhasil mengevakuasi 127 orang sedang nakhoda dan 2 kadet prala masih dalam pencarian akhirnya terjawab. Pasalnya, tim Basarnas berhasil menemukan ketiga korban tersebut dari atas kapal di kamar masing-masing dengan posisi terkunci.
“Kami berhasil menemukan korban dari dua kamar yang berada di dek 3, satu dari kamar nakhoda dan kedua dari kamar kadet yang sudah berbentuk tulang belulang,” ujar Komandan Tim Basarnas Surabaya, Novix Heryadi sesaat setelah menurunkan dua kantong mayat yang diindikasikan satu kantong jenasah nakhoda dan satu kantong jenasah kadet di dermaga Distrik Navigasi Nilam Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (8/12/2018).
Sulitnya pencarian korban pasca terbakarnya kapal KM Gerbang Samudra I hingga sepekan ini, lanjut Novix, akibat terkendala kondisi kapal yang masih membara dan mengeluarkan asap sehingga hawa panasnya menjadi kendala bagi tim penyelamatan yang hendak melakukan evakuasi.
“Kami bersyukur pada hari ini tim dapat merangsak keatas kapal dan mencoba menyisir kesemua lantai dan ruangan kapal yang membuahkan hasil dengan menemukan kerang mayat yang diduga nakhoda di kamarnya dan kerangka mayat yang diduga kadet dikamarnya,” jelasnya,
Selanjutnya tim memasukkan kerangka mayat itu menjadi dua kantong mayat, dimana yang satu kantong nakhoda dan yang satu kantong kadet yang kemudian dibawa ke daratan untuk diserahkan ke pihak pelayaran dan selanjutnya di kirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Kedatangan korban itu disambut isak tangis keluarga dan rekan sekerja yang selamat dalam musibah itu saat mennggu di dermaga kapal negara Distrik Navigasi Kelas I Nilam Surabaya. Hal itu ditunjukkan, oleh orang tua salah satu kadet SMK Pelayaran Wira Samudra Semarang, Nurul Fardila (20) asal Desa Banjarnegara Magelangyang engan disebutkan namanya merasa terpukul atas meninggalnya putri pertamanya itu.
“Dia anak pertama saya dari dua bersaudara sedang adiknya laki-laki yang memilih jadi pelaut mengikuti jejak omnya,” tuturnya sambil menahan isak.
Sedang , teman satu angkatan di sekolah pelayaran SMK Wira Samudra Semarang yang juga menjadi korban saat praktek laut di kapal KM Gerbang Samudra I adalah Silta Malal Makrifat (20) asal Pati Jawa Tengah.
“Maaf saya ngak kuat,” ucap ayah Silta saat ditanya wartawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Patroli, Penjagaan dan Penyidikan (P3) Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Roni Fahmi mengatakan,
Saat ini teman-teman dari Basarnas telah menemukan mayat yang dari dua kamar nakhoda dan kadet yang sudah diturunkan ke darat yang kemudian dilanjutkan dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya guna dilakukan tindakan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Untuk selanjutnya, kami dari kantor kesyahbandaran Tanjung Perak Surabaya akan bekerjasama dengan tim Puslatfor Polda Jawa Timur dan KNKT akan melakukan investigasi lanjutan terhadap penyebab dari kecelakaan terbakarnya KM Gerbang Samudra I.
“Insya’alloh hari senin nanti teman-teman KNKT akan datang untuk melakukan investigasi ,” teranya
Sebelumnya, tim penyelamatan bersama yang melibatkan semua unsur sudah bergerak yang berhasil melakukan evakuasi penyelamatan terhadap 130 orang penumpang . Namun, Tug Boat PN 11milik Pertamina yang merespon pertama saat terjadinya kebakarang kapal KM Gerbang Samudra I hanya berhasil mengevakuasi sebanyak 127 orang yang kemudian diserahkan ke kapal KMP Kumala Milik PT Dharma Lautan Utama yang memboyongnya ke pelabuhan Tanjung Perak hingga dilakukan tindakan medis terhadap korban yang mengalami luka-luka.
Seperti diketahui, kejadian terbakarnya kapal KM Gerbang Samudra I di Utara PHE 23 posisi koordinat 06 -35.975 S / 112-54.389 E 01.45 LT – 01.48 LT yang mendapat pertolongan cepat sehingga dari 130 orang yang berada di atas kapal terselamatkan dan hanya menyisahkan 3 orang belum diketemukan. (RG)