KM Gerbang Samudra I Terbakar Tiga Orang Korban Masih Dalam Pencarian

102
Posisi kapal KM Gerbang Samudra I yang terbakar di Utara PHE 23, Ahad (2/12/2018) dini hari.

SURABAYA – Kejadian terbakarnya kapal KM Gerbang Samudra I di Utara PHE 23 posisi koordinat 06 -35.975 S / 112-54.389 E 01.45 LT – 01.48 LT mendapat pertolongan cepat sehingga dari 130 orang yang berada di atas kapal terselamatkan dan hanya menyisahkan 3 orang belum diketemukan.

“Dalam evakuasi korban terbakarnya kapal yang dilakukan hanya tersisah tiga orang yang belum diketemukan, yaitu Nakhoda dan dua cadet prala dari sekolah pelayaran,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.SC saat jumpa pers di halaman kesyahbandaran, Ahad (2/12/2018).

Saat ini, lanjut Dwi, masih dilakukan penyisiran terhadap ketiga korban yang dilakukan kapal KN Grantin P.211, LN SAR Widura, TB. OPS AORA dari PC Ketapang II Ltd serta kapal tug boat dari Gerbang yang menggantikan dua tug boat sebelumnya yang membantu melakukan evakuasi korban dari KM gerbang Samudra I yaitu TB PM 11 dan TB OPS ANDRA.

“Kapal-kapal yang ada itu masih melakukan penyisiran korban yang belum ditemukan,” jelas Dwi.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

Sebelumnya, Dwi mengatakan, awal kejadian setelah kapal KM Gerbang Samudra I bertolak dari Tanjung Perak menuju Banjarmasin pada hari Sabtu (1/12) pukul 21.00 WIB dengan membawa penumpang dan kru sebanyak 130 orang (96 penumpang dan 34 kru) serta muatan truk besar 15 unit, tronton 1 unit, truk sedang 12 unit dan mobil kecil 1 unit dengan waktu tempuh pelayaran sekitar 23 jam, namun naas mengalami kejadian kebakaran dibagian car dek depan pada posisi di Bouy 5 Karang Jamuang pada Ahad (2/12) pukul 01.00 WIB dini hari. Dengan kondisi itu, seluruh anak buah kapal (ABK) melakukan penangan pemadaman kebakaran dengan menggunakan peralatan yang ada tapi api semakin membesar sehingga diputuskan untuk meminta pertolongan dengan menyampaikan tanda minta pertolongan

“Mereka mengirimkan sinyal SOS dan diterima TB Pan Marine 11 milik pertamina sehingga merespon dan melakukan evakuasi pada pukul 01.45 WIB yang kemudian memindahkan kepada kapal Kumala milik PT DLU,” papar Dwi.

Sedang kapal KM Kumala sendiri saat itu sedang berada disekitar lokasi kejadian dalam pelayaran dari Banjarmasin menuju Tanjung Perak Surabaya. Melihat kejadian kebakaran yang menimpa KM Gerbang Samudra I diputuskan memberi bantuan untuk lakukan evakuasi menerima pemindahan korban dari TB PM 11 pukul 03.00 WIB dan tiba di Tanjung Perak pukul 08.00 WIB.

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

“KM Kumala membawa korban sebanyak 127 orang 9 orang dirawat di PHC dan sekebihnya diinapkan di hotel,” urai Dwi.

Saat ini, Dwi menambahkan, kondisi kapal KM Gerbang Samudra I sudah dilakukan penundaan agar tidak larat dan kapal sendiri nanti akan diamankan dulu dengan dibawah ke daratan namun tempatnya dilihat kemungkinannya sembari menunggu pemeriksaan oleh KNKT.

“Kalau melihat letak kejadian yang lebih dekat Madura,” ucapnya.
Sedang disoal penyebab kebakaran, Dwi mengaku belum dapat memastikan dan yang jelas penyebab kebakaran disisi kiri depan kapal. Dugaan sementara penyebab dari salah satu muatan truk .

“Secara aturan barang berbahaya yang dimuat diatas truk itu harus dilaporkan untuk mendapat pengemasan dan penanganan khusus. Itu yang harus dikontrol dan kita tingkatkan kedepannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Telagabiru, Bambang Sugiarto mengaku mendapat laporan dari pandu Pan Marine (PM) 11 melihat parasut signal maday…maday yang kemudian segera merapat disumber signal.

“Tunda tersebut merapat dapat melakukan pertolongna korban KM Gerbang Samudra I,” katanya.
Dalam kejadian ini, Bambang menjelaskan bahwa berada di wilayah kerjanya sehingga pihaknya juga ikut melakukan pemantauan dengan berkomunikasi dengan terminal khusus (Tersus) yang ada untuk menggerakkan kapal tunda yang ada.

Baca Juga  Deviasikan Dua Kapal DLU Evakuasi Ribuan Peserta IFG Marathon Labuan Bajo

“Tunda-tunda yang melakukan kegiatan di PHE 23 dan Poleng merapar yaitu PM 11 dan OPS AORA dari PC Ketapang II Ltd dan OPS ANDRA,” terangnya.
Selanjutnya, Bambang melakukan koordinasi dengan Syahbandar Tanjung Perak sebagai koordinator UPT yang ada di Jawa Timur.

“Kita koordinasi dengan syahbandar untuk tindaklanjut berikutnya,” imbuhnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE