DIDUGA 3 KORBAN TERJEBAK DI DALAM KAMAR
SURABAYA – Setelah lakukan pemadaman dan pendinginan terbakarnya KM Gerbang Samudra I di Utara PHE 23 posisi koordinat 06 -35.975 S / 112-54.389 E 01.45 LT – 01.48 LT dini hari tadi, saat ini kapal patroli KN Grantin P. 211 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai ( PLP) Kelas II Tanjung Perak mengawal proses Towing menuju posisi area aman.
Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai ( PLP) Kelas II Tanjung Perak yang diwakili Nakhoda kapal Patroli KN Grantin mengatakan, kita bersama tim Basarnas dengan kapal tunda yang ada di lokasi bersama melakukan evakuasi hingga penyisiran disekitar area kejadian untuk memastikan seluruh korban dapat diselamatkan.
“Saat ini kami lakukan pengawalan towing kapal KM Gerbang Samudra I menuju area aman,” ujarnya, Ahad (2/12/2018).
Dimana sebelumnya, lanjut Firmawan, kapal patroli KN Grantin bersama kapal Basarnas KN Widura melakukan pemadaman hingga pendinginan terhadap kapal KM Gerbang Samudra I milik PT GSS dengan tuntas.
“Dari hasil pemadaman secara keseluruhan api dapat dipadamkan namun hingga kini masih ada asap kecil yang keluar dari dek bawah,” jelasnya.
Sedang, kapal yang melakukan towing terhadap KM Gerbang Samudra I dilakukan Tug boat Hantaran Sukses 9 yang dilakukan pada pukul 17.00 WIB dengan kecepatan 4-6 knot dengan posisi tegak sempurna sehingga jalannya aman.
“Kita kawal towingnya menuju Surabaya namun ada rencana disandarkan di Kamal tapi kita sarankan di Sembilangan,” terang Firmawan.
Firnawan juga menambahkan, selama proses evakuasi dipastikan tidak ada tumpahan minyak di area kejadian. Sedang kondisi muatan kapal tidak terlihat jelas.
“Misi kita saat ini pastikan kapal aman terhadap alur pelayaran. Mudah-mudahan towing berjalan lancar dan aman,” harapnya.
Sebelumnya, telah terjadi kebakaran kapal KM Gerbang Samudra dalam pelayaran dari Surabaya menuju pelabuhan Banjarmasin dimana pada posisi Utara PHE 23 koordinat 06 -35.975 S / 112-54.389 E 01.45 LT – 01.48 LT kapal mengalami kebararan di sisi kiri car dek yang diduga asal api berasal dari salah satu muatan truk.
Dengan membawa 130 orang termasuk kru dan penumpang, 127 orang korban dapat diselamatkan sedang 3 orang (Nakhoda dan 2 orang kadet prala sekolah pelayaran) hingga kini belum diketemukan.
“Informasi yang kami peroleh dari salah satu kru kapal bahwa saat kejadian posisi kamar nakhoda dan kadet dalam keadaan terkunci sehingga besar kemungkinan mereka berada di dalam,” pungkas Firmawan. (RG)