BALI – Tujuh ABK selamat dari musibah tenggelamnya KM Multi Prima I GT 678 di perairan Selat Bali pada Kamis, 22 November 2018 sekira pukul 18.45 WITA yang berhasil diboyong kapal KM Cahaya Abadi 201 tatkala berada di sekitar lokasi kejadian bergerak setelah merespon berita ‘Mede-Mede’ sebanyak tiga kali. Dan membawanya ke pelabuhan Probolinggo tujuan akhirnya..
Staf KBPP KSOP Probolinggo, Yudi membenarkan bahwa korban kapal tenggelam yang diselamatkan KM cahaya Abadi 201 sudah sampai di pelabuhan probolinggo dalam keadaan baik.
“Kondisi mereka sehat dan sekarang ditampung di Srop,” ujarnya saat dihubungi titikomapost, Sabtu (24/11/2018) malam.
Namun, untuk keterangan lebih lanjut, Yudi belum bisa memberikan, pasalnya dia belum mendapat keterangan dari anggotanya.
“Saya belum tahu pasti mas karena belum lihat laporan dari anggota,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Search and Rescue Mataram I Nyoman Sidakarya mengatakan, baru mengetahui tenggelamnya kapal kargo tersebut tadi sore.
“Kapal tersebut tenggelam pukul 18.00, Kamis kemarin,” kata Sidakarya saat dihubungi media, Sabtu (24/11-2018).
Posisi tenggelam Kapal KM Multi Prima I GT 678 milik PT. Sunindo Transnusa Sejahtera tersebut, berada di sebelah Pulau Kepoposan, Bali, atau di wilayah Mataram sebelah utaranya Sumbawa. Kapal kargo yang di nakhodahi Tarsisius D Atulolong tersebut berangkat dari Surabaya menuju ke Waingapu pada tanggal 19 Nopember 2018 sore hari..
Nyoman mengatakan, kapal tersebut membawa 14 anak buah kapal di dalamnya. Separuh orang yang berada di dalam kapal tersebut berhasil diselamatkan oleh ABK KM Cahaya Abadi 201.
“Tujuh orang masih dinyatakan hilang termasuk nakhodanya,” terangnya,
Nyoman menambahkan, ketujuh ABK yang berhasil diselamatkan saat ini berada Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur.
“Tujuh orang yang berhasi dievakuasi sedang menjalani pemeriksaan kesehatan,” katanya. (RG/red)
Sedang dari data yang didapat dilapangan, daftar ketujuh crew kapal KM Multi Prima I yang selamat adalah;
- Bob Chris Butarbutar asal Parapat Medan sebagai scond officer
- Rahmat Tuloh asal Lamongan sebagai scond engineer
- Debiyallah Sastia asal Larantuka Flores ABK
- Zainal Arifin M asal Larantuka Flores ABK
- Benyamin Henuk asal Larantuka Flores ABK
- Aldy Hidayat asal Bantaeng Makassar Cadet engine
- H. Jamaludin S asal Larantuka Flores Koki