MAKASSAR – Para korban gempa dan tsunami di Palu yang telah dievakusi ke Makassar hingga kini sudah mendapatkan perawatan yang intensif di beberapa rumah sakit bagi yang kecedara ringan hingga berat.
Kepala PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Persero Cabang Makassar, Ir. Agung Wicaksono mengatakan, khususnya bantuan dari cabang Makassar telah disalurkan kepada korban gempa tsunami yang telah dievakuasi dan di rawat di RS Daya Makassar dan RS Wahidin Sudirohusodo
“Bahan keperluan baju dalam dan peralatan mandi yang sudah kami berikan kepada korban di dua rumah sakit tersebut,” ujarnya bersama Kepala Cabang Komersil BKI Makassar, Ir. Budiman saat memberikan bantuan di dua rumah sakit yang ada di Makassar, Sabtu (6/10/2018).
Bantuan itu, lanjut Agung, merupakan kepedulian insan BKI Cabang Makassar yang ingin ikut juga meringankan beban saudara-saudara yang ditimpa duka bencana alam di Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah seperti apa yang telah dilakukan oleh semua masyarakat khususnya insan BKI baik yang di pusat mmaupun cabang-cabang lain di seluruh Indonesia.
“Semoga bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi para korban khususnya,” katanya.
Sementara itu, SM Corporate Communication PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Erry Sanjaya Djayus mewakili Sekretaris Perusahaan mengatakan, selama ini bantuan-bantuan yang disalurkan bagi korban bencana alam gempa maupun tsunami dari cabang-cabang adalah mereka lakukan sendiri sebagai bentuk kebijakan lokal.
“Gerak mereka itu atas inisiatif Kacab masing-masing cabang BKI. Dan khususnya yang ada di Makassar, BKI cabang setempat melihat dikarenakan pengungsi sudah banyak yang dirawat di rumah sakit yang ada di Makassar,” jelasnya.
Sedang, disinggung apa kah ada bantuan yang bersifat Nasional, Erry mengaku, kantor Pusat BKI akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan di lombok untuk memberi bantuan ke palu sebagai program Nasional dari Kementerian.
“Pasti ada bang.. hanya melalui satu pintu dari PIC bang yang di tunjuk oleh Kementrian BUMN,” imbuhnya.
Yang jelas, ingat Erry, bencana alam yang melanda di belahan tanah air itu adalah tanggung jawab bersama baik moral maupun material sehingga seluruh komponen bangsa sudah seharusnya nyengkuyung bersama penderitaan para korban apa pun bentuk bencananya tanpa harus melihat suku, ras, agama, dan golongan sebagai kesadaran manusiawi.
“Apalagi pemerintah telah mencanangkan sebagai kondisi tanggap bencana ya harus kita dukung,” pungkasnya. (RG)