Melalui Bimtek Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional Wujudkan Zero Accident

105
Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan Ditkappel, Capt. Djaja Suparman sesaat sebelum penutupan memberikan sertifikat bimtek keselamatan pelayaran Surabaya kepada perwakilan peserta, Jum'at (14/9/2018).

DITKAPPEL BERHARAP PESERTA IMPLEMENTASIKAN DI WILAYAH MASING-MASING

SURABAYA – Upaya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan yang dilaksanakan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) untuk menekan seminim mungkin kecelakaan di laut telah diselenggarakaan dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaksanaan Keselamatan Pelayaran khususnya untuk kapal-kapal rakyat atau tradisional di Surabaya. 

“Kami telah melaksanakan acara bimtek itu baik melalui paparan teori di kelas, praktek penggunaan alat-alat keselamatan yang harus disediakan diatas kapal serta melihat langsung kapal-kapal rakyat di pelabuhan Gresik sejauhmana alat yang dimaksud telah tersedia,” ujar Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan Ditkappel, Capt. Djaja Suparman sebagai Ketua pelaksana Bintek Keselamatan Pelayaran Surabaya, Jum’at (14/9/2018) siang.

Capt. Djaja melihat, selama pelaksanaan bimtek keselamatan pelayaran yang diselenggarakan dalam waktu tiga hari dari tanggal 12 sampai 14 September 2018 di Surabaya ini, seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dan berjalan lancar serta dipenuhi pertanyaan dan masukan sehingga benar-benar hidup untuk sebuah pemahaman yang sama.

Baca Juga  PT Pelni Pastikan Setiap Kapalnya Dilengkapi MES

“Kami ingin agar wujud keselamatan pelayaran dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan slogan Zero Accident ,” tandasnya.

Capt. Djaja juga berharap, dengan selesainya bimbingan teknis keselamatan pelayaran ini semoga para peserta bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar, sehingga tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi dan memakan korban jiwa.

“Khususnya peserta bimtek sehingga dapat mengimplementasikan di lingkungan kerja masing-masing terutama hal keselamatan pelayaran di wilayah Surabaya serta bagi Republik yang kita cintai NKRI ini,” pintanya

Sedang, bimtek yang dilaksanakan selama tiga hari itu sendiri melibatkan unit pelaksana tugas (UPT) perhubungan laut wilayah Surabaya, Dinas Perhubungan kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur serta dari beberapa Dishub Kabupaten Gresik, Lamongan, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Perikanan Kota Surabaya dan Provinsi, Perguruan tinggi, Pelayaran Rakyat (Pelra) dan BMKG.

Dimana, selanjutnya Capt. Djaja sebagai ketua panitia penyelenggara bimtek mengatakan, semua mengenai pelaksanaan kegiatan ini yang awalnya telah dibuka oleh Direktur KPLP, Junaidi maka sudah sepatutnyalah juga ditutup. Untuk itu, dengan mengucap Alhamdulillah, kegiatan bimbingan teknis keselamatan pelayaran Surabaya tahun 2018, atas nama Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc saya nyatakan ditutup.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Atas perhatian dan kerjasamanya dalam terselenggaranya kegiatan ini saya ucapkan terima kasih,” pungkas Capt. Djaja. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE