2 Jam Aksi Serikat Pekerja TPS Ancam Perlambat Operasional

50
Saat aksi serikat pekerja PT TPS orasi menyerukan pembayaran penyesuaian penghasilannya di depan kantor utama PT TPS, Kamis (27/9/2018).

KURANGI VOLUME BONGKAR MUAT HINGGA 1 KONTAINER PER JAM

SURABAYA – 100 orang pegawai yang tergabung dalam serikat pekerja PT TPS mewakili seluruh pekerja berkumpul dan melakukan orasi selama 2 jam di depan gedung kantor Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) untuk meminta kejelasan haknya dan dilakukan pembayaran penyetaraan pendapatan yang telah dikeluarkan melalui Peraturan Direksi PT Pelindo III (Persero) nomor PER.0023/KP.0602/HOFC-2018.

“Inti peraturan direksi pelindo III yang menyatakan tentang penyesuaian penghasilan bagi karyawan untuk seluruh cabang dan anak serta cucu perusahaan di lingkungan Pelindo III tertanggal 24 Juli 2018 itu, ternyata di TPS oleh manajemen yang seharusnya dibayarkan per 1 Agustus itu tertunda sampai saat ini belum dilakukan,” ujar Ardiansyah wakil salah satu karyawan yang ditemui titikomapost disela-sela kegiatan aksi serikat oekerja PT TPS, Kamis (27/8/2018).

Oleh karena itu, serikat pekerja pada hari Senin (24/9) kemarin berkirim surat kepada manajenen PT TPS untuk meminta pembayaran hak karyawan itu dibayarkan pada tanggal 1 Oktober 2018. Ternyata tidak ada jawaban atau etikat baik untuk memenuhi permohonan karyawan bahkan jawabannya kurang mengenakkan sehingga hari ini kami berkumpul menyerukan suara karyawan di depan halaman kantor TPS.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Atas sikap manajenen yang tidak merespon itu maka kami akan melakukan aksi slow down operasional di TPS yang akan dimulai pada, Jum’at pukul 00.01 WIB dini hari nanti,” jelasnya.

Padahal, Ardiansyah menambahkan, alasan manajemen masih menggantung hak karyawan saat ini dan belum menyetujui pembayaran per tanggal 1 Oktober 2018, mereka berdalih ingin lakukan dialog dulu besok pada hari Jum’at. Dan yang kedua, manajemen berdalih karena adanya kekosongan Direktur Utama.

“Padahal TPS itu dalam sejarahnya pernah terjadi kekosongan Dirut selama tiga bulan pada bulan Mei sampai Agustus dan itu tidak ada masalah tapi sekarang kok dimasalahkan,” ungkapnya.

Menurut Ardiansyah, kami tidak menghentikan oprasional di TPS tapi akan mengurangi atau memperlambat volume kegiatannya hingga 7 hari kedepan.

“Slow down itu mulai dari gate hingga dermaga. Jika sampai 7 hari kedepan juga tidak direspon maka kita akan tingkatkan

Bisa dibayangkan, jika pada saat normal biasanya per jam 1 CC itu menghasilkan 25 kontainer kemungkinan nanti dalam kegiatannya akan kita buat hanya dapat 1 kontainer. Sedang TPS ada 10 lebih CC, artinya kegiatan bongkar muat di terminal ini akan mengalami kekacauan yang akan sangat berdampak pada arus logiatik yang keluar atau masuk di TPS.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Ya..sekitar 200 boks kontainer perjamnya hilang,” tandasnya.

Disamping itu, dampak dari aksi itu nanti tentu akan berdampak pada penumpukan trailer di area parkir TPS bagkan kemungkinan akan meluber hingga jalan-jalan yang ada di Tanjung Perak.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Terminal Petikemas Surabaya, Nur Syamsiah saat dikonfirmasi melalui whatsapp-nya engan berkomentar. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE