BANGKALAN – KUPP Kelas III Telaga Biru lakukan peninjauan lapangan dalam rangka evaluasi kecukupan dan kehandalan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP) di Lapangan Terminal Khusus Bukit Tua Marine Terminal dan jalur pipa SKK Migas / PC Ketapang II Ltd.
Kepala Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas III Telagabiru, Bambang Sugiarto mengatakan, pihaknya bersama Distrik Navigasi Surabaya melakukan pengamatan langsung dilapangan untuk mengetahui data serta informasi langsung kondisi keberadaan pelampung suar / buoy yang berada di bawah pengawasan SKK Migas / KKKS PC Ketapang II Ltd. (PCK2L) di Lapangan Terminal Khusus Bukit Tua Marine Terminal dan jalur pipa PCK2L.
“Kegiatn itu juga sebagai bahan evaluasi / penilaian terhadap kecukupan dan kehandalan SBNP di Lingkungan Terminal Khusus Bukit Tua Marine Terminal dan jalur pipa PCK2L,” ujar Bambang, Kamis (8/8/2018).
Menurut Bambang, langkah itu dilakukan sesuai surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Kenavigasian, Kementerian Perhubungan RI, nomor NV.o01/4/20/DJPL-14 tanggal 11 Agustus 2014 tentang Surat Persetujuan Prinsip Pemasangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) pada Well Head Platform (WHP), Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dan Jalur Pipa bawah Laut di Pengembangan Lapangan Minyak dadn Gas Bukit Tua – Ketapang Milik SKK Migas / KKKS PC Ketapang II Ltd.
“Kami mendapati SBNP 2 dan 1 tidak ada atau hilang, untuk itu, pihak terminal harus dapat segera menyediakan kembali untuk menjaga kehandalan dan kecukupan SBNP tersebut pada lokasi terminal khusus Bukit Tua Marine Terminal,” terangnya
Sedang, ketiga lokasi yang dimaksud, lanjut Bambang, berada pada posisi di titik koordinat :
a. 6″36,29 .1149′, s / 1 13°1849.7600″ E untuk DTT B (di sekitar Tersus Bukit Tua Marine Terminal)
b. 6″37, 15.4544″ s / 1 13°18,497600″ E untuk DTT C (di sekitar Tersus Bukit Tua
c. 6°45’4908″ S/ 112 42’1240″ E untuk DTT A (di sekitar jalur pipa) Marine Terminal)
Dari hasil peninjauan / verifikasi lapangan kondisi pelampung suar di Daerah Terbatas dan Terlarang Terminal Khusus Bukit Tua Marine Terminal dan FPSO Ratu Nusantara dari 11 SBNP ada 3 yang hilang. Sedang 2 (dua) unit berada pada jalur pipa gas yang dioperasikan / dipergunakan oleh SKK Migas KKKS PCK2L dan sebanyak 1 (satu) unit Pelampung Suar.
“Untuk selanjutnya, semua sarana bantu navigasi pelayaran di wilayah kerja saya, akan dimonitor dengan bekerja sama disnav Surabaya,” tandas Bambang. (RG)