LOMBOK – Menteri Perhubungan pastikan 3 dirjen di bawahnya standby -kan jajaranya untuk kawal kondisi Lombok aman dalam masa pemulihan Lombok pasca gempa. Hal itu disampaikan saat melihat langsung kondisi korban gempa di sekitar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pemenang Kabupaten Lombok Utara.
“Pastikan bandara dan konektifitas udara itu berjalan, menurut report semua pesawat berjalan normal bahkan tidak ada satupun instalasi yang di Bandara itu terganggu,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ahad (26/8/2018).
Menhub Budi juga mengaku, pada saat kejadian gempa pertama kali (5/8) lalu, dalam waktu 24 jam kapal-kapal di perhubungan laut sudah melakukan aksi dengan mengungsikan 3000 orang lebih dari ketiga gili melalui Gili Trawangan.
“Untuk saat sekarang saya minta stabdby apabila ada sesuatu,” tegasnya.
Selain itu, sekarang ini yang memang sedang menjadi kebutuhan adalah sektor darat. Untuk itu, kami sudah mensupply puluhan bus-bus Damri supaya mereka berkegiatan serta mengiventarisasi bus mana yang kurang akan kita tambah.
“Kalau timur membutuhkan akan kita tambahkan bus-bus,” jelas Menhub Budi.
Disamping tiga sektor baik udara, darat dan laut, yang paling, lanjut Budi Karya Sumadi, kebutuhan air bersih sangat penting. Hari ini kita menyepakati untuk menambahkan 20 mobil tanki yang akan mensupply tandon-tandon yang telah disiagakan di beberapa tempat.
“Ada ratusan tanki tandon yang akan kita tempatkan dibeberapa titik,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadishub Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Bayu Windia mengaprisiasi kecepatan jajaran perhubungan laut dengan mengerahkan puluhan kapal untuk melakukan evakuasi terhadap wisatawan baik asing maupun lokal yang ada di Gili Trawangan hanya dengan waktu semalam.
“Dalam waktu 24 jajaran perhubungan laut yang ada di daerah NTB dapat bergerak cepat melakukan evakuasi,” akunya seraya mengacungi jempol pada syahbandar.
Memang, lanjut Lalu Bayu, saat ini sudah dinyatakan selesai kondisi tanggap darurat gempa di Lombok mulai hari Sabtu (25/8) kemarin. Namun begitu, tidak serta-merta pemerintah daerah NTB menyetop bagi siapa saja yang hendak memberu baantuan keoada korban gemapa.
“Memang tanggap daruratnya selesai tapi kami masih mempersilahkan bagi semua pihak yang akan membantu warga disini (Lombok.red),” ucapnya. (RG)