Ditarget Jadi Kado HUT Sumenep, Adhiluhung Sanggup Selesaikan KMP Dharma Bahari Sumekar III

198
Saat oeluncuran kapal KMP Dharma Bahari Sumekar III yang di hadiri, wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan jajarannya, Abggita Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, Dirut PT ASSI Shipyard, Anita Puji Utami, KOP Tanjung Perak, KUPP Telagabiru, Kajari Sumenep di galangan Adhiluhung, Selasa (14/8/2018).

BANGKALAN –  PT Adhiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) Shipyard sebagai salah satu galangan lokal di tanah air tetap komitmen untuk memenuhi kepercayaan pelanggannya meski temperatur usaha galangan kapal mengalami penurunan. Itu dibuktikannya dalam penyelesaian kapal pesanan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep dengan jenis kapal Three In One Ropax 300 yang telah diluncurkan dari daratan galangan, Selasa (14/8/2018) siang.

“Untuk kapal baru memang cukup lama ditambah lagi desain yang diberikan kepada kami harus kita lakukan penyempurnaan karena kita tidak ingin gegabah dalam pembangunannya dankita juga memerlukan approvel dari BKI dan itu perlu waktu tapi hal itu kami bisa pararelkan dan juga didukung SDM yang ada secara serempak dikerjakan, alhamdulillah bisa lebih cepat dari perkiraan awal,” ujar Dirut PT ASSI Shipyard , Anita Puji Utami saat peluncuran kapal KMP Dharma Bahari Sumekar III, Selasa (14/8/2018).

Menurut Anita, dalam pengerjaan kapal ini bantuan dari pihak satuan kerja (satker) Pemkab Sumenep dan pimpinan proyek (pimpro) pembangunan kapal ini sangat membantu dengan melakukan monitoring yang intens bahkan dua minggu sekali sehingga kita juga terpacu di dalam kecepatan pembangunan kapal senilai Rp. 37. 925.000.000 ini.

“Kita juga harus ikuti aturan dan bisa dikatakan karena kapal ini prototype pertama kali jenis Rotex 300 ini. Dan kita pikir kapal ini cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Madura karena memang ini bisa meng cover untuk penumpang, cargo dan juga sebagian kendaraan itu diupayakan lebih cepat dari kontrak yang telah kita sepakati,” jelasnya.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

Untuk itu, kami berusaha semaksimal mungkin memenuhi harapan pemkab Sumenep atas penyelesaikan pembangunan kapal KMP DBS III ini agar bisa menjadi kado yang terbaik di HUT Pemkab Sumenep pada bulan Oktober 2018 nanti.

“Setelah peluncuran ini, kami masih harus menyelesaikan finishingnya karena kebetulan semua sistem permesinan sudah ready semua jadi mungkin nanti yang harus kita percepat adalah bagaimana untuk melakukan penyelesaian sistem proporsi permesinan untuk diuji coba dan juga interiornya,” tandas Anita.

Anita mengaku, untuk type kapal penumpang dan pengangkut kendaraan-cargo Rotex 300 ini bagi PT Adhilung adalah yang pertama, namun bagi kami yang sudah biasa mengerjakan jenis kapal Roll On – Roll Of tidak ada kendala yang berarti untuk mengerjakannnya.

“Kehandalan kapal ini memiliki kecepatan yang maksimal 12 knot, tahan ombak sampai 3 meter, sisi stabilitas sudah memenuhi dan juga sudah sesuai dengan aturan Internasional,” terangnya.

Pihaknya juga sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah daerah Kabupaten Sumenep atas kepercayaan yang diberikan atas pengerjaan kapal KMP DBS III ini. Dan kedepannya, Adhiluhubg berharap bisa mendapat order pengerjaan kapal lagi. Yang terpenting dalam Pelaksanaan pekerjaan kapal ini yang kami harapkan dukungan dari semuanya agar tepat waktu.

“Mohon do’anya aja agar selesai sesuai yang diharapkan,” pinta Anita.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, semangat pemerintah Kabupaten Sumenep itu pasti berharap ingin menambah lagi setelah selesainya pembangunan kapal ini namun terbentur anggaran, karena anggaranya pun hasil sharing antara Kabupaten dengan Provinsi Jawa Timur. Dimana sebenarnya, banyak sarana transportasi kapal yang kita butuhkan bukan hanya penumpang mengingat potensi lain seperti hasil ikan laut dan sapi dimana Madura adalah penghasil terbesar di Jawa Timur

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Melihat kapasitas kapal yang hanya mampu mengangkut 300 penumpang dan 75 Ton barang serta mobil maksimal 10 untuk itu sebenarnya kurang,” tuturnya.

Sebenarnya, lanjut Wabup Achmad Fauzi, pertumbuhan perekonomian masyarakat sudah cukup bagus, seperti jumlah mobil yang ada di kepulauan sangat banyak sehingga perlu kapasitas kapal yang lebih besar untuk bisa menyeberangkannya, sedang saat ini belum sepenuhnya bisa.

“Pulau Kangean itu penduduknya 60 ribuan dan mobil itu sudah ratusan disana. Jadi kapal ini tidak mungkin bisa melayani semuanya tapi ya apadaya tangan tak sampai tapi paling tidak bisa mengobati keinginan masyarakat,” katanya.

Saat ini, Achamad Fauzi mengaku, pemkab Sumenep mempunyai 2 kapal yaitun KMP Dharma Bahari Sumekar I dan KMP Dharma Bahari Sumekar II tapi hanya 1 kapal yang beroperasi.

“Karena yang satu sudah lama rusak, sudah delapan tahun lalu. Dengan hadirnya kapal baru ini nantinya bisa membantu kebutuhan masyarakat sebagai sarana transportasi disamping ada juga kapal perintis,” akunya.

Wabup Achmad Fauzi mengingatkan, dalam pengoperasiannya nanti kapal KMP Dharma Bahari Sumekar III akan melayani masyarakat Madura yang ada yang ada di Sapeken, Masalembu, Kangean ini belanjanya pergi ke Banyuwangi, ke Bali, ke Surabaya perdagangannya ini kan mempengaruhi inflasi yang ada di Sumenep. Pada saat transportasi ini ada, inflasi di Sumenep akan terjaga dengan baik kan itu bisa bagus karena selama ini perputaran uangnya ada di Surabaya, Situbondo, Banyuangi kenapa, karena ada trayek kapal dari sana yang mampu membawa barang sedang dari sumenep hanya KMP DBS saja.

Baca Juga  Deviasikan Dua Kapal DLU Evakuasi Ribuan Peserta IFG Marathon Labuan Bajo

“Dengan hadirnya kapal KMP DBS III ini Insya’alloh mungkin sudah mulai bergeser transaksi ekonomi di Sumenep, paling tidak ada harapan kedepan,” paparnya.

Sedang Trayek KMP Dharma Bahari Sumekar III adalah : Sumenep – Kangean – Sapeken – Masalembu PP

Sebenarnya banyak transportasi laut yang kita butuhkan, Achmad Fauzi melihat tidak hanya pengangkut penumpang tetapi ikan, rumput laut bahkan sapi, dimana dari Sapudi ke Sumenep bisa langsung Kalimantan yang kesemuanya itu sangat dibutuhkan kapal. Seperti kapal penyangga untuk mengambil ikan dan dibawa ke daratan kami tidak bisa melakukan itu, karena sebagai penyangga ada ICTS (Integrated Cool Storages System, red) yang memang sudah kerja sama dengan Perinus (Perikanan Nusantara, red). Makanya kami dorong Perinus untuk membuat kapal penyangga dari tengah menuju daratan.

“Selain itu, potensi ikan itu butuh kapal penyangga perikanan dari tengah laut menuju ke tepi pantai yang harus dibangun sedang untuk transportasi sapi berharap ada dukungan dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE